Insiden Senpi Meletus di Bandara Sultan Hasanuddin, Dirut Berdikari Minta Maaf dan Beberkan Alasannya

0
249

PT Berdikari melakukan pengecekan stok pangan dan memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan menjelang Idulfitri 1444 H.

Pemantauan stok pangan di berbagai daerah yang dilakukan Berdikari bersamaan dengan pelaksanaan program pengurangan angka Keluarga Rawan Stunting (KRS). Pengecekan ini merupakan bagian dari program bantuan pangan pengentasan stunting kepada 1,4 juta KRS agar sampai ke masyarakat yang membutuhkan.

Berdikari juga telah melakukan pemantauan stok pangan dilaksanakan 16 April 2023 pada fasilitas peternakan Berdikari di Sidrap, Sulawesi Selatan. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari serangkaian pelaksanaan kegiatan dalam bulan Ramadan tahun 2023.

Berdikari telah melaksanakan pemberian bantuan pangan kepada santri dan pelafal Al-Quran di bawah naungan Yayasan Panti Asuhan Tiga Masjid, Markaz Hijrah Indonesia, anak-anak panti asuhan Putra Nusa, masyarakat Kecamatan Babelan, Bekasi, dan juga mendukung bazaar murah yang diadakan pemerintah di berbagai lokasi.

Direktur Utama PT Berdikari Harry Warganegara mengatakan bahwa seluruh kegiatan Berdikari berorientasikan memberi manfaat maksimal BUMN bagi masyarakat dan juga berkontribusi bagi negara.

Baca Juga :   Angkasa Pura II Mulai Rasakan Denyut Kenaikan Penumpang Di 2 Hari Pertama Masa Angkutan Nataru

Dalam kesempatan ini, melalui keterangan resminya, Harry menyampaikan permintaan maaf kepada semua pihak atas ketidaknyaman saat kejadian meletusnya senjata api di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar.

Meski saat kejadian tidak berada di lokasi counter penitipan senjata api, Harry sangat menyesali terjadinya insiden tersebut. Ia bersyukur tidak ada korban.

“Saya memohon maaf kepada publik atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat insiden di Bandara Sultan Hasanuddin Senin lalu,” ujar Harry.

Kecelakaan meletusnya senjata api terjadi saat senjata api sedang dibawa petugas protokol saat melakukan prosedur pembawaan senjata api di counter penitipan senjata api Bandara Sultan Hasanuddin.

Perihal alasan dibawanya senjata api tersebut, Harry menerangkan bahwa senjata api tersebut dibawa dalam rangka adanya rencana sesi kegiatan latihan menembak bersama di fasilitas tembak resmi di Sulawesi Selatan. Harry berharap kejadian kecelakaan tersebut tidak terulang di lingkungan manapun juga dan menekankan pentingnya selalu menaati prosedur pembawaan senjata api sesuai peraturan yang berlaku.

Dalam keterangan resmi juga disampaikan, sebelumnya, Kapolsek Bandara Sultan Hasanuddin, Iptu Muh. Arsyad, dan Kapolres Maros, AKBP Awaluddin Amin memberikan keterangan bahwa pengecekan sebelum keberangkatan telah sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku di Bandara Sultan Hasanuddin. Senjata tidak melekat pada pemilik, melainkan disimpan dalam kotak khusus yang dilengkapi pengaman dan dilengkapi dengan dokumen-dokumen yang dibutuhkan.

Leave a reply

Iconomics