Jokowi Resmikan Pabrik Sel Baterai Kendaraan Listrik Milik Hyundai, Pertama dan Terbesar di Asia Tenggara

0
35
Reporter: Rommy Yudhistira

Presiden Joko Widodo meresmikan pabrik sel baterai kendaraan listrik (EV) pertama dan terbesar di Asia Tenggara milik PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power. Pembangunan smelter dan pabrik sel baterai kendaraan listrik itu, Indonesia dinilai akan menjadi pemain penting dalam global supply chain kendaraan listrik.

“Hari ini kita telah memulai babak baru dalam meletakan sebuah tonggak komitmen kita untuk menjadi pemain global di ekosistem EV sel baterai dan juga electric vehicle,” kata Jokowi di Karawang, Jawa Barat, Rabu (3/7).

Jokowi mengatakan, pihaknya memuji visi dan keberanian Ketua Eksekutif Hyundai Motor Group Euisun Chung yang telah memulai proyek tersebut di masa pandemi Covid-19. Tanpa keberanian tersebut, maka ekosistem baterai dan kendaraan listrik asal Korea Selatan itu tidak akan pernah terbangun.

“Oleh sebab itu saya sekali lagi ingin memberikan apresiasi kepada Chairman Chung yang telah berani memutuskan sesuatu yang penting dalam kondisi pandemi,” ujar Jokowi.

Kemudian, kata Jokowi, pihaknya turut memberikan apresiasi atas investasi sebesar Rp 20 triliun yang dikucurkan Hyundai, dan konsorsium Hyundai serta LG dengan investasi senilai Rp 160 triliun untuk ekosistem baterai listrik. “Semoga ini menandai semakin baiknya hubungan antara Republik Korea dan Indonesia,” ujar Jokowi.

Baca Juga :   Jasa Marga Bukukan Laba Bersih Rp 1,15 Triliun Secara Tahunan

Seperti Jokowi, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menambahkan, peresmian itu menjadi bukti komitmen Indonesia dalam menjalankan inovasi, pengelolaan lingkungan, penciptaan lapangan kerja, dan pertumbuhan ekonomi.

Selanjutnya, kata Luhut, Indonesia menargetkan produksi battery electric vehicle sebanyak 600 ribu di 2030. Dari target produksi itu, maka diperkirakan bisa mengurangi emisi Co2 sebesar 160 ribu ton tahun per tahun dan mengurangi impor BBM 45 juta liter per tahun. Juga bisa menghemat subsidi BBM hingga Rp 131 miliar per tahun.

“Dengan ekosistem terintegrasi dan melibatkan para pemangku kepentingan internasional, langkah strategis ini tidak hanya meningkatkan perekonomian kita, tapi menciptakan ribuan lapangan kerja, mendorong inovasi dan pengembangan keterampilan di antara tenaga kerja kita,” kata Luhut.

 

Leave a reply

Iconomics