Jokowi Sambut Baik Peresmian Pabrik Amonium Nitrat Kolaborasi 2 BUMN di Kaltim
Presiden Joko Widodo menyambut baik peresmian pabrik PT Kaltim Amonium Nitrat (KAN) di kawasan Kaltim Industrial Estate, Bontang, Kalimantan Timur. Pembangunan PT KAN merupakan sinergi antara PT Pupuk Kalimantan Timur dengan PT Dahana.
Jokowi mengatakan, rampungnya pembangunan pabrik amonium nitrat BUMN pertama di Indonesia, maka industrinya diharapkan dapat meningkatkan produktivitas di bidang pangan agar bisa semakin mandiri. “Ini penting karena 21% amonium nitrat kita masih impor, dengan dibangunnya pabrik Kaltim Amonium Nitrat ini akan mengurangi impor 8%, artinya masih juga 13% kita masih impor,” kata Jokowi dalam sambutannya di Kalimantan Timur, Kamis (29/2).
Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir menambahkan, pabrik amonium nitrat tersebut merupakan proyek bersama dari PT Dahana Investama Corp (anak perusahaan PT Dahana) dengan PT Pupuk Kaltim. Pembangunan pabrik itu dilaksanakan sejak 2020 yang lalu.
Kolaborasi antar-BUMN ini, kata Erick, menunjukkan langkah strategis dalam mendukung hilirisasi di industri petrokimia milik Pupuk Kaltim dan pertahanan yang merupakan basis operasional Dahana. Amonium nitrat merupakan bahan baku untuk produksi bahan peledak, sehingga bisa menjamin keberlangsungan operasional perusahaan.
Selain itu, kata Erick, amonium nitrat juga bisa digunakan untuk bahan baku pupuk NPK yang berbasis nitrat dan asam nitrat. “Perusahaan pabrik amonium nitrat ini tidak hanya meningkatkan produksi dalam negeri yang sekarang tinggal 21% yang impor di mana 79% sudah produksi dalam negeri. Dari total 560 ribu itu memang kurang lebih sekarang di dalam negeri sudah memproduksi hampir 300 ribu lebih dan sisanya masih impor,” ujar Erick.
Dalam acara ini, turut hadir Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Ketua Dewan Pertimbangan Presiden Wiranto, dan Pj. Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik. Kemudian, Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi, Direktur Utama PT Pupuk Kaltim Budi Wahjoe Susilo, Direktur Utama PT Dahana Wildan Widarman, dan Direktur Utama Defend ID Bobby Rasyidin.