Ketum Apindo: Zero ODOL Butuh Tahapan Transisi
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengharapkan adanya proses transisi saat implementasi zero over dimenssion over load (ODOL). Ketua Umum Apindo, Hariyadi B. Sukamdani mendukung adanya kebijakan zero ODOL tapi harus dengan transisinya. Apabila diterapkan tanpa memakai transisi akan sangat berdampak berantakan.
“Kalau mau zero ODOL ini, pengusaha truk tidak bisa serta merta dilarang terus besoknya disuruh ikut. Itu pasti chaos dan yang namanya sopir truk, pengusaha truk, semuanya bakal ngamuk semua,” kata Hariyadi dalam Dialog dan Launching ABILEC pada 13 Februari 2023.
Ia mengatakan total populasi angkutan itu ada 5,4 juta dan dari jumlah tersebut hampir 70%-nya ODOL.
Hariyadi menyebut kebijakan yang dirumuskan pemerintah haruslah berdasarkan prioritas dan konsistensi. Dia mencontohkan kebijakan insentif mobil listrik yang tiba-tiba keluar, padahal mengenai zero ODOL ini belum ada pembahasan lebih lanjut.
Dalam mengambil keputusan, ia mengatakan perlu didasari dengan scientific atau hal ilmiah bukan berdasarkan politik.
“Karena saya khawatirnya gini pak di kita itu yang namanya keputusannya bukannya scientific tapi lebih ke political sehingga tidak objektif,” tambahnya.
Ketum Apindo itu juga menyoroti terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia yang menurutnya tidak berkualitas karena tidak seimbangnya investasi dan lapangan pekerjaaan yang diberikan.
“Apakah pertumbuhan ekonomi kita ini berkualitas? Menurut saya enggak karena pertumbuhan ekonominya tinggi, investasinya tinggi, tapi ga bisa memberikan lapangan kerja yang besar untuk rakyatnya. Nah, jadi kan kalau kita pakai scientific based kan datanya semuanya ada kita lihat,” katanya.