Larangan Ekspor Batubara, Indika Energy Tbk Jalin Komunikasi Intensif dengan Pembeli di Luar Negeri

0
856

PT Indika Energy Tbk (INDY) melakukan komunikasi yang intensif dengan pembeli batubara di luar negeri pasca dikeluarkannya kebijakan larangan ekspor selama bulan Januari 2022. Indika juga akan menyesuaikan produksi bila kebijakan ini terus dilakukan.

Adi Pramono, Sekretaris Perusahaan PT Indika Energy Tbk menyampaikan Perusahaan akan tetap patuh terhadap ketentuan larangan ekspor batubara tersebut untuk memenuhi pasokan dalam negeri atau Domestic Market Obligation (DMO).

Sejalan dengan itu, Perusahaan melakukan komunikasi secara intensif dengan pembeli luar negeri dan bernegosiasi untuk meminimalkan risiko dan dampak komersial akibat tertundanya pengiriman batubara di bulan Januari ini.

Perusahaan juga akan menyesuaikan tingkat produksi jika proses pelarangan ekspor tetap berlangsung untuk menjaga level stok yang tidak melebihi kapasitas.

Larangan ekspor batubara ini, jelas Adi, dapat memberikan dampak material kepada Perseroan, terutama untuk anak-anak perusahaannya yang memiliki kegiatan usaha utama di bidang batubara. Dampak material tersebut akan sangat tergantung dari berapa lama larangan ekspor tersebut diberlakukan.

“Sampai saat ini kami masih melakukan penelaahan atas dampak larangan tersebut terhadap kinerja keuangan, kegiatan operasional, permasalahan hukum dan kelangsungan usaha Perseroan dan/atau Entitas Anak Perseroan,”ungkap Adi melalui keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dikutip Theiconomics, Kamis (6/1).

Baca Juga :   Pembangunan Gasifikasi Batubara di Muara Enim Mulai Dilakukan, akan Kurangi Impor LPG

Dari sisi kinerja keuangan misalnya, kebijakan larangan ekspor ini, terang Adi, dapat memberikan dampak terhadap hilangnya pendapatan dari penjualan batubara dan kerugian lainnya, seperti demurrage, pembatalan tongkang dan kapal serta pinalti.

Kebiajakan larangan ekpsor ini juga berpotensi menimbulkan wanprestasi atas kontrak dengan pelanggan, pemasok, dan/atau pihak terkait lainnya, tergantung dari berapa lama larangan ekspor batubara diberlakukan.

Sebagian besar penjualan batubara Indika diekspor ke luar negeri. Sebagai gambaran, melalui anak usahanya PT Kideco Jaya Agung (Kideco), Indika memproduksi 33 juta ton batubara pada tahun 2020. Sebanyak 22,3 juta ton atau 67,4% dari batubara tersebut diekspor seperti ke Tiongkok (34,7%), India (9%), Korea (3,2%), Filipina (5,6%), Malaysia (6,3%), Jepang (2,8%), Taiwan (4,3%, Singapura (0,6%) dan negara lainnya 1%.

Leave a reply

Iconomics