Penguatan Fiskal Dilanjutkan di Tahun 2021 dengan Defisit 5,7%
Kementerian Keuangan menyebut dukungan kebijakan fiskal yang telah terjadi secara kuat di 2020. Penguatan fiskal tetap dilanjutkan dan tetap bersifat countercyclical di 2021. Hal ini tercermin pada angka defisit 5,7% terhadap produk domestik bruto (PDB) dalam APBN 2021.
Pemerintah juga akan tetap fokus melakukan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di 2021 baik untuk dukungan terhadap rumah tangga maupun sektor usaha, khususnya UMKM.
Kinerja ekonomi nasional di sepanjang 2020 tercatat tumbuh sebesar -2,07% (YoY). Realisasi pertumbuhan ekonomi tersebut berada dalam rentang proyeksi pemerintah di kisaran -2,2% hingga -1,7%. Kinerja pertumbuhan ekonomi ini lebih baik dibandingkan banyak negara di ASEAN maupun G20 yang mengalami kontraksi cukup dalam, seperti AS -3,5%; Jerman -5,0%; Rusia -3,1%; Singapura -5,8%; Filipina 9,5%. Sedangkan Korea -1,0%, Tiongkok 2,3%, dan Vietnam 2,9%.
Tren pemulihan ekonomi pada triwulan IV tahun 2020 ini diprediksi akan terus berlanjut di tahun 2021. Hal ini tercermin melalui beberapa indikator seperti PMI Manufaktur pada bulan Januari 2021 yang kembali meningkat dari 51,3 pada Desember 2020 menjadi 52,2 pada Januari 2021, bahkan merupakan level tertinggi dalam enam tahun terakhir. Selain itu, tingkat keyakinan masyarakat juga terus berada pada tren positif. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2021 diperkirakan akan kembali tumbuh positif di level sekitar 5,0%. Proyeksi ini menunjukan adanya tren pembalikan (rebound), searah dengan prediksi beberapa lembaga internasional, seperti IMF 4,8%, Bank Dunia 4,4%, dan ADB 4,5%. Namun demikian, adanya variasi angka proyeksi menunjukan faktor ketidakpastian dari perkembangan COVID-19 dan proses pelaksanaan vaksinasi.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan APBN 2021 terus diarahkan untuk mendorong pemulihan ekonomi namun tetap konsolidatif dengan defisit 5,7% terhadap PDB.
“Program PEN terus dilanjutkan untuk memastikan penanganan Covid-19 terus berjalan secara efektif, menjaga daya beli masyarakat, serta menstimulasi pemulihan dunia usaha,” kata Febrio dalam siaran pers tertulis.