Per Juni 2022, Portofolio Kredit Berkelanjutan BCA Mencapai Rp169,5 Triliun, Naik 21,8%
Perbankan makin giat menyalurkan kredit untuk mendukung kegiatan ekonomi berkelanjutan, sejalan dengan semangat zaman yang makin peduli pada kelestarian bumi.
PT Bank Central Asia Tbk (BCA), bank swasta terbesar di Indonesia, hingga akhir Juni 2022 memiliki porotofolio kredit untuk sektor-sektor berkelanjutan (sustainable) sebesar Rp169,5 triliun, naik 21,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaatmadja mengatakan portofolio kredit keuangan berkelanjutan di BCA berkontribusi hingga 24,9% terhadap total portofolio pembiayaan BCA.
“Pembiayaan yang kami berikan termasuk untuk sektor energi terbarukan, di antaranya mencakup proyek pembangkit listrik tenaga surya, air, minihidro, biogas, dan biomassa,” ujar Jahja dalam konferensi pers paparan kinerja Perseroan semester pertama 2022, Rabu (27/7).
Jahja menambahkan proyek-proyek energi terbarukan yang didukung BCA tersebar di 13 wilayah di Indonesia, dengan total kapasitas listrik yang dihasilkan hampir mencapai 200 MW.
“Kami juga baru saja memberikan pembiayaan sekitar Rp472 miliar kepada perusahaan yang bergerak pada industri kertas daur ulang, guna mendukung ekonomi sirkular,” tutur Jahja.
Hingga akhir semester pertama 2022, secara keseluruhan total kredit BCA naik 13,8% year on year (YoY) menjadi Rp675,4 triliun. Pertumbuhan kredit terjadi di seluruh segmen, terutama ditopang oleh kredit korporasi yang naik 19,1% YoY mencapai Rp310,2 triliun di Juni 2022. Kredit komersial dan UKM menjadi segmen dengan pertumbuhan tertinggi kedua, naik 10,9% YoY mencapai Rp197,5 triliun. Sementara itu, KPR tumbuh 8,5% YoY menjadi Rp101,6 triliun. KKB naik 4,8% YoY menjadi Rp43,2 triliun, setelah rebound dari tekanan di masa pandemi. Saldo outstanding kartu kredit juga tumbuh 10,7% YoY menjadi Rp12,7 triliun, sehingga total portofolio kredit konsumer naik 7,6% YoY menjadi Rp160,5 triliun.