Rajawali Nusindo Distribusikan Bantuan Pangan untuk Atasi Stunting

0
146

PT Rajawali Nusindo mendukung program pemerintah mengatasi gizi buruk atau stunting. Anak perusahaan ID FOOD yang bergerak di bidang perdagangan dan distribusi baik food maupun non food ini menyediakan pangan yang berkulitas dan terjangkau oleh masyarakat.

Direktur Utama PT Rajawali Nusindo Iskak Putra mengatakan keikutsertaan Rajawali Nusindo dalam menjalankan bantuan pangan pemerintah untuk penangangan stunting adalah sebagai penyedia Karkas Ayam dan Telur untuk wilayah Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur sebanyak 573.611 paket serta penyedia goodie bag stunting untuk kebutuhan seluruh wilayah Indonesia sebanyak 1.446.089 pcs.

Iskak mengatakan pendistribusian bantuan pangan untuk atasi stunting ini, membuktikan bahwa perusahaan dengan jaringan yang dimiliki bisa diandalkan oleh pemerintah dalam menjalankan berbagai penugasan khusus terkait distribusi bahan pangan secara tepat, cepat dan masif.

Iskak  mengatakan dalam pendistribusian pangan, Rajawali Nusindo mengoptimalkan kekuatan berupa 43 cabang yang dimilikinya yang tersebar di 38 provinsi diseluruh Indonesia.

Dengan memiliki jaringan  cabang tersebut, perusahaan dapat mempercepat proses pengiriman bantuan pangan sampai ke kota dan kabupaten. Selain itu Rajawali Nusindo bekerjasama dengan PT Pos Indonesia untuk menyalurkan bantuan pangan pemerintah kepada keluarga rawan stunting.

Baca Juga :   Bayer Indonesia Gandeng BKKBN dan Kementan Edukasi Masyarakat Pentingnya KB

“Dalam melaksanakan pendistribusian pangan ini, Rajawali Nusindo didukung oleh Kementerian BUMN, Kementerian Perdagangan, ID FOOD, dan juga bekerjasama dengan berbagai elemen baik supplier pangan maupun pemerintah daerah lainnya. Prinsipnya peran Nusindo ini adalah sebagai bentuk dukungan perusahaan atas rencana pemenuhan ketersediaan serta keterjangkauan harga pangan,” ujar Iskak dalam keterangan pers, Selasa (24/10).

Pada tahun 2023 PT Rajawali Nusindo menargetkan pendapatan penjualan sebesar Rp 5,2 triliun atau tumbuh 10,9 persen dari realisasi tahun 2022. Sementara itu, target EBITDA pada tahun 2023 sebesar 326,9 miliar naik 16 persen dibandingkan dengan realisasi EBITDA tahun 2022 sebesar 281,22 miliar.

Untuk mencapai target tersebut, manajemen  memperkuat strategi partnership pada seluruh pelaku ekosistem food dan memperluas jaringan distribusi di seluruh segmen untuk produk food. Dengan strategi tersebut diharapkan dapat mendukung ketahanan pangan nasional yang diukur berdasarkan empat indikator, yakni keterjangkauan harga pangan (affordability), ketersediaan pasokan (availability), kualitas nutrisi (quality and safety) serta keberlanjutan dan adaptasi (sustainability and adaptation).

Pada tahun 2022, Nusindo berhasil melakukan penjualan sebesar Rp4,69 riliun meningkat dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp4,2 triliun. Penjualan tersebut terdiri dari 53,36% Food dan 46,6% Non- Food. Adapun realisasi hasil penjualan lini usaha bidang food sebesar Rp2,50 triliun atau 166,28 persen dari anggaran sebesar Rp1,51 triliun dan meningkat 45,45% dari realisasi hasil penjualan tahun 2021 yang sebesar Rp1,72 triliun. Lini usaha bidang pangan tahun 2022 memberikan kontribusi sebesar 53,36 persen dari seluruh pendapatan hasil penjualan.

Baca Juga :   Easypay Ikut Berpartispasi Dalam Gerakan Anak Sehat Indonesia yang Diinisiasi BenihBenih.com dan Kemenkes

Realisasi hasil penjualan lini usaha bidang non food sebesar Rp2,19 triliun atau 71,46 persen dari anggaran sebesar Rp3,06 triliun. Lini usaha bidang Non Food tahun 2022 memberikan kontribusi sebesar 46,64 persen dari seluruh pendapatan hasil penjualan. Hal ini dipengaruhi oleh berubahnya pandemi covid menjadi endemi yang berakibat penjualan produk-produk covid sudah sangat berkurang.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics