Sederet Rencana Langkah Perusahaan Perkebunan Negara, Mulai Konsolidasi hingga IPO Palm Co

0
356
Reporter: Maria Alexandra Fedho

Palm Co ditargetkan akan melakukan Initial Public Officer (IPO) pada kuartal IV tahun 2023 setelah selesai melakukan konsolidasi PT Perkebunan Nusantara (PTPN) V, PTPN VI, dan PTPN XIII yang akan bergabung ke dalam PTPN IV.

Sekretaris Perusahaan PT Perkebunan Nusantara III, Bambang Agustian mengatakan bahwa saat ini proses konsolidasi Palm Co sudah sampai dalam tahap Pengumuman Ringkasan Rancangan Penggabungan.

“Sudah sampai tahap Pengumuman Ringkasan Rancangan Penggabungan dan Pemisahan PTPN di Surat Kabar Nasional pada 20 Maret 2023 yang lalu,” kata Bambang saat dihubungi The Iconomics pada Jumat, (24/3/23).

Penggabungan Sub Holding Palm Co ini, Bambang menyampaikan dapat terlaksana dalam waktu dua bulan ke depan atau bulan Mei 2023.

Proyeksinya, IPO Palm Co ini akan mendapat dana sebesar Rp8-10 triliun dengan berbagai kegiatan salah satunya meningkatkan potensi nilai tambah dari aset perkebunan.

“Memaksimalkan penciptaan value, mendorong peningkatan margin EBITDA, meningkatkan ESG dan ketahanan pangan dan energi, meningkatkan ekuitas perusahaan melalui peningkatkan profitabilitas, mendorong investasi, serta mengurangi hutang,” ucap Bambang.

Baca Juga :   Angkasa Pura II Umumkan Jadwal Kedatangan Jemaah Haji di 6 Bandara

Bambang mengungkapkan bahwa selain rencana IPO Palm Co yang akan dilakukan PTPN, di tahun ini perusahaan juga akan membentuk Supporting Co.

“Perusahaan juga akan membentuk Supporting Co, dimana PTPN II, VII, VIII, IX, X, XI, XII, dan XIV akan bergabung ke dalam PTPN I. PTPN I akan menjadi surviving entity untuk Sub Holding SupportingCo.,” ucapnya.

Adapun program konsolidasi pada PTPN I ini sejalan dengan rencana strategis pemerintah dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).

Nantinya, Supporting Co akan menjadi Perusahaan Pengelola Aset Perkebunan Unggul dan akan fokus dalam pengelolaan perkebunan selain komoditi kelapa sawit serta inkubasi bisnis baru meliputi pengelolaan aset, pengelolaan tanaman perkebunan serta bentuk diversifikasi usaha lainnya yang mampu memberikan nilai tambah bagi perusahaan, seperti green business.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir juga menyampaikan bahwa dengan adanya konsolidasi PTPN dan Palm Co ini akan bisa mengkonsolidasikan antara 600.000 sampai 700.000 hektar.

“Dengan konsolidasi ini kita harapkan Palm Co ini bisa mengkonsolidasikan sampai 600.000-700.000 hektar daripada konsolidasi yang ada di bawah PTPN grup dan ini mengakibatkan juga ini bisa menjadi perusahaan kelapa sawit terbesar,” kata Erick Thohir pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) pada Senin (20/3/23).

Leave a reply

Iconomics