Tips Perencanaan Keuangan Saat Imlek

Perayaan imlek/Dok. Freepik
Perayaan Imlek sebentar lagi. Peringatan Chinese New Year tahun ini akan berlangsung pada 10 Februari mendatang. Namun ada yang perlu diperhatikan agar perayaan tersebut tetap riang gembira. Perayaan Imlek pun perlu masuk dalam perencanaan keuangan agar tidak mengganggu pos-pos yang lainnya. demikian juga saat menerima angpao, perlu juga dikelola dengan baik agar tidak hanya lewat.
Paling tidak ada 3 pengeluaran yang lazim dikenal. Ada kewajiban yang harus dibayar tepat waktu dan mengandung konsekuensi denda, seperti cicilan dan premi asuransi. Ada pula pengeluaran untuk kebutuhan sehari-hari, seperti bensin, pulsa, transportasi, makan yang tidak mengandung unsur denda, tetapi bila tidak dipenuhi berpotensi menghambat aktivitas. Kemudian, ada pengeluaran untuk keinginan yang tidak wajib dipenuhi, dapat ditunda, dan tidak mengandung konsekuensi, misalnya membeli barang diskon atau barang baru.
Ada manfaat jika mengetahui jenis pengeluaran dan menerapkannya dengan cermat. Manfaat pertama, membantu kita memperkirakan berapa dana yang harus dialokasikan pada setiap pos pengeluaran. Manfaat kedua, membantu mengontrol kebiasaan belanja sehingga bisa berhemat. Selamat tinggal kebiasaan belanja berlebihan yang hanya menghabiskan uang dan membuat terlilit utang.
Dengan mengetahui jenis pengeluaran, juga akan membantu untuk menyiapkan dana dari jauh-jauh hari untuk keperluan Imlek. Adapun belanja Imlek menjadi momen krusial sebab ada pengeluaran khusus yang harus disiapkan dan diatur agar dapat memenuhi kebutuhan imlek sementara kebutuhan sehari-hari tetap dapat terpenuhi hingga gajian berikutnya.
Pengeluaran untuk Imlek biasanya dekorasi, makanan, baju baru hingga menyediakan angpau untuk saudara dan kerabat yang belum menikah. Buatlah pengeluaran dengan daftar yang detail sehingga saat belanja bisa disesuaikan dengan bujet.
Selain itu, ada tradisi memberi dan menerima angpau saat Imlek. Jika termasuk yang wajib memberi angpau, maka perlu menyisihkan sejumlah dana jauh-jauh hari agar tidak mengganggu anggaran belanja keluarga.
Regional Training Manager Sequis, Edwin Limanta RFP® menyarankan saat mempersiapkan dana angpau, perhitungkan nilai dan jumlah penerima tahun ini karena belum tentu sama dengan tahun lalu. Jika jumlahnya bertambah, berarti dana yang harus dsiapkan harus lebih banyak dari sebelumnya. Jika dana angpau akan lebih banyak dari tahun lalu sedangkan pendapatannya sama maka tunda pengeluaran untuk keinginan dan ketatkan pengeluaran sehari-hari.
Sebaliknya, jika termasuk kelompok yang menerima angpau tentu akan menyenangkan mendapat uang tambahan. Sayangnya, ada saja yang memperlakukan angpau sebagai uang panas (hot money) untuk memuaskan keinginan yang tertunda sehingga bisa habis dalam waktu cepat.
“Saat berlimpah angpau dan bermaksud ingin belanja, jangan tergiur diskon atau tampilan di etalase toko, tidak perlu fanatik dengan merek tertentu. Pilihlah barang sesuai kebutuhan. Jika tidak sesuai bujet jangan paksakan diri untuk membeli, manfaatkan marketplace online siapa tahu bisa dapat harga yang lebih murah. Dengan cara ini, Anda juga dapat menghemat pengeluaran untuk transportasi, bensin, parkir, dan jajan di luar,” kata Edwin.
Edwin pun mengingatkan bahwa sikap bijaksana memperlakukan angpau adalah gunakan untuk membantu memenuhi kebutuhan penting yang sebelumnya tertunda atau sebagai dana cadangan untuk kebutuhan masa depan. Dengan mengetahui jenis pengeluaran dan menerapkannya dengan cermat maka angpau akan sangat bermanfaat sebagai tambahan dana untuk meningkatkan jumlah tabungan, dana darurat, asuransi jiwa dan kesehatan, serta investasi.