
Tips Tetap Sehat Menghadapi Musim Kemarau
Cuaca yang ekstrem akan memengaruhi kondisi tubuh manusia. Suhu yang sangat tinggi, panas terik matahari yang ekstrem, hingga polusi udara yang meningkat akan mengancam kesehatan masyarakat.
Head of Department Underwriting Sequis dokter Fridolin Seto Pandu mengingatkan untuk waspada terhadap tanda-tanda dehidrasi, heat stroke, atau penyakit lain yang cenderung meningkat selama musim kemarau.
“Penting bagi setiap keluarga untuk melakukan langkah preventif agar tetap sehat selama musim kemarau dan jika Anda atau anggota keluarga ternyata terserang penyakit akibat cuaca panas seperti dehidrasi, Heatstroke dan iritasi kulit. Perhatikan tanda-tandanya, seperti merasa pusing, lemas, demam tinggi, atau kulit kering maka segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai,” kata dr. Fridolin dalam keterangan resminya.
Berikut adalah memberikan sejumlah tips kesehatan dari dr Fridolin untuk menjaga kesehatan dan kebugaran sepanjang musim kemarau dan menjadikan keselamatan & kesehatan keluarga sebagai prioritas utama.
◢ Jaga Tubuh Tetap Terhidrasi
Cara menjaga tubuh agar tetap terhidrasi adalah dengan cukup minum air putih minimal 8 gelas sehari. Kurangi beraktivitas di luar ruangan saat siang hari. Jika Anda harus keluar ruangan maka gunakan perlindungan dari sinar matahari seperti topi, payung, dan tabir surya minimal SPF 30 atau lebih tinggi.
◢ Jaga Daya Tahan Tubuh
Menjaga daya tahan tubuh dapat dimulai dari memperhatikan makanan yang dikonsumsi. Idealnya untuk menjaga daya tahan tubuh, haruslah mengonsumsi makanan bergizi yang kaya akan vitamin dan mineral agar imun mampu melawan penyakit dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.
Hindari makanan pedas dan banyak gorengan karena memicu panas dalam dan radang tenggorokan. Hindari juga minuman beralkohol karena dapat memicu buang air kecil berlebih dan berkeringat yang menyebabkan dehidrasi. Jangan lupa untuk menjaga pola tidur minimal 7 – 8 jam sehari.
◢ Waspada paparan debu dan polusi udara
Saat udara kering, banyak debu berterbangan yang dapat terhirup oleh kita. Untuk itu gunakan masker saat bepergian untuk mengurangi paparan debu dan asap kendaraan. Apalagi jika Anda mengendarai motor, kendaraan umum, dan berjalan kaki. Debu, kotoran, dan asap juga dapat menjadi penyebab sakit mata, seperti mata merah, gatal, dan panas bagi mereka yang beraktivitas di luar ruangan.
Dr. Fridolin pun menyarankan agar masyarakat menjaga kebersihan lingkungan di sekitar dengan tidak membakar sampah dan membersihkan perabot dan sekitar dari debu yang menempel karena debu dan polusi udara dapat memengaruhi kesehatan pernapasan, seperti terkena infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
◢ Vaksin Influenza
Vaksin influenza dapat mengurangi risiko terkena flu atau meminimalkan risiko munculnya gejala berat hingga komplikasi flu dengan melakukan vaksin influenza. Dengan melakukan vaksin influenza bukan saja kita melindungi diri kita, tetapi juga orang -orang di sekitar kita. Terutama mereka yang rentan sakit karena paparan virus influenza
◢ Miliki asuransi kesehatan
Data pembayaran klaim dari Sequis menunjukkan penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) cukup tinggi. Adapun sampai dengan Juli 2024, klaim kesehatan yang dibayarkan Sequis untuk kedua penyakit ini sebesar Rp4,97 miliar untuk 414 kasus penyakit ISPA dan Rp738,78 juta untuk 90 kasus penyakit PPOK.
Leave a reply
