Anak Usaha Gobel Group Bangun Fasilitas Pengujian Kendaraan Bermotor di Bekasi, Terbesar di Asean

0
22
Reporter: Rommy Yudhistira

Anak usaha Gobel Group, PT Indonesia International Automotive Proving Ground (IIAPG) membangun fasilitas pengujian kendaraan bermotor (proving ground) di Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB) Bekasi, Jawa Barat. Proyek yang mengusung skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) itu diklaim menjadi fasilitas pengujian terbesar di Asia Tenggara.

Presiden Direktur & Group CEO Gobel Group yang juga Direktur Utama IIAPG Hiramsyah S. Thain mengatakan, proving ground itu rencananya akan beroperasi pada April 2025. Proyek itu, dirancang dengan standar internasional dari United Nations Regulation (UNR) dan Mutual Recognition Agreement (MRA) Asean.

Proyek pembangunan proving ground Bekasi, kata Hiramsyah, sudah mencapai 56,57%. Tempat itu dilengkapi dengan 16 fasilitas pengujian yang dirancang khusus untuk memenuhi standar internasional. Terdapat beberapa fasilitas yang unggul seperti uji high speed oval track sepanjang 3,5 kilometer (km), dengan 3 jalur yang memungkinkan kendaraan melaju hingga 250 km per jam.

Kemudian, lanjut Hiramsyah, proving ground pun dilengkapi dengan fasilitas uji tabrak depan dan samping atau test crash pertama di Asia Tenggara. Selanjutnya, fasilitas uji tanjakan atau test hills dengan kemiringan 8% hingga 25%.

Baca Juga :   AXA Financial Indonesia Resmikan Kantor Pemasaran Baru di Sumut

Proving ground ini akan memainkan peran penting dalam mendukung ekspor otomotif dan menciptakan lapangan kerja, serta meningkatkan keterampilan tenaga kerja lokal, hal ini menjadi wujud aspirasi kami untuk menyediakan fasilitas yang dibutuhkan oleh industri otomotif tanah air,” kata Hiramsyah dalam keterangannya beberapa waktu yang lalu

Selain itu, kata Hiramsyah, proyek itu dilengkapi dengan fasilitas uji emisi yang memenuhi standar Euro 6. Standar itu jauh lebih ketat dibandingkan dengan standar yang berlaku di Indonesia yaitu standar Euro 4 (Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 20 Tahun 2017).

Standar Euro 6, kata Hiramsyah, mengatur tentang kadar nitrogen oksida yang diizinkan untuk kendaraan berbahan bakar diesel dikurangi hingga 67% dibandingkan standar sebelumnya Tidak hanya itu, batasan baru juga menerapkan jumlah partikel yang dihasilkan oleh kendaraan berbahan bakar bensin untuk mengurangi emisi polusi udara.

Proyek proving ground Bekasi, kata Hiramsyah, turut melibatkan perusahaan-perusahaan besar dari dalam dan luar negeri yang tergabung dalam konsorsium PT IIAPG. Konsorsium terdiri atas Gobel Group melalui PT Gobel International, Astra Group melalui PT Bintang Pradipa Persada dan PT Astra Daihatsu Motor, PT Hutama Karya (Persero), Toyota Tsusho Corporation, serta Japan Overseas Infrastructure Investment Corporation for Transport & Urban Development yang merupakan BUMN Jepang di bawah naungan Ministry of Infrastructure, Land, Transportation and Tourism.

Baca Juga :   SAP Indonesia Jadikan Hari Jadi sebagai Momentum Dukung Transformasi Digital

Dari sisi rancangan desain, kata Hiramsyah, fasilitas pengujian proving ground Bekasi dirancang konsultan internasional IDIADA Automotive Technology SA. dari Spanyol, dan Nippon Koei-Indokoei International dari Jepang sebagai konsultan detail engineering design. Untuk pendanaan, proyek proving ground Bekasi, didanai Jepang melalui Japan Bank for International Corporation (JBIC) dan Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG).

“Kami yakin bahwa kolaborasi ini didukung oleh inovasi teknologi dan komitmen terhadap keberlanjutan, akan memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat otomotif terkemuka di Asia Tenggara dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” katanya.

 

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics