Waskita Karya: Proyek Bendungan Rukoh, Pidie, Aceh Sudah Rampung

PT Waskita Karya (Persero) memastikan proyek pembangunan Bendungan Rukoh, Pidie, Aceh, telah rampung. Proyek senilai Rp 1,7 triliun itu memiliki daya tampung sebanyak 128 juta meter kubik (m3).

Corporate Secretary Waskita Karya Ermy Puspa Yunita mengatakan, bendungan itu mampu mendukung pasokan air irigasi yang mengairi lahan pertanian seluas 12.184 hektare (ha). Pasokan air yang disalurkan berdampak pada ketahanan pangan, dan penyerapan tenaga kerja di sekitar lokasi bendungan.

Bendungan tesebut, kata Ermy, juga diproyeksikan meningkatkan aktivitas ekonomi seperti kenaikan penghasilan, penghematan, dan daya beli masyarakat yang semakin tinggi. “Dengan adanya Bendungan Rukoh produksi pertanian bisa meningkat, indeks pertanaman (IP) diharapkan ikut naik dari 191% menjadi 300%,” kata Ermy dalam keterangan resminya pada Jumat (13/2).

Sebagai BUMN konstruksi, kata Ermy, Waskita berkomitmen untuk terus berperan membangun bangsa, dan mendukung ekonomi masyarakat. Sepanjang 2024, Waskita telah merampungkan 4 bendungan yakni Bendungan Marga Tiga, Bendungan Leuwikeris, Bendungan Karian, dan Bendungan Temef.

Sedangkan di 2025, kata Ermy, Bendungan Rukoh, dan Bendungan Jlantah akan selesai. “Bendungan Rukoh saat ini sudah proses pengisian air atau impounding, sehingga bisa mengaliri ke berbagai lahan irigasi secara maksimal dan mendukung ketahanan pangan sesuai Asta Cita presiden,” ujar Ermy.

Sebelumnya, Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti mengatakan bahwa, Bendungan Rukoh tidak hanya bermanfaat untuk irigasi dan air baku. Bendungan itu pun memiliki potensi menjadi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PMLTH).

“Berpotensi sebagai PLTS sebesar 137 MegaWatt (MW) dan PMLTH sebesar 1,22 MW,” kata Diana.