Indonesia Investment Authority Tambah Investasi di Sektor Digital, Kali Ini Masuk ke Data Center

0
309

Perusahaan pengembang dan pengelola pusat data GDS dan Indonesia Investment Authority (INA) bekerja sama untuk mengembangkan dan memperluas industri pusat data di Indonesia. Keduanya akan mendirikan usaha patungan dengan kepemilikan saham sebagai entitas yang mengembangkan platform pusat data di Indonesia.

Proyek pertama yang segera rampung adalah kompleks pusat data hyperscale di Nongsa Digital Park (NDP), Batam, yang telah ditetapkan pemerintah Indonesia sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK). Pusat data (data center) yang dibangun mengutamakan pemanfaatan sumber energi terbarukan di wilayah local.

“Indonesia cepat berkembang sebagai lokasi strategis yang memenuhi pesatnya kebutuhan klien atas layanan pusat data premium. Kami mendapat kehormatan untuk menjadi pengembang dan pengelola pusat data pertama yang berkolaborasi dengan INA. Kolaborasi ini merupakan bentuk dukungan Indonesia terhadap visi internasional, keahlian GDS sebagai pemimpin pasar, serta pertumbuhan regional kami yang eksplosif,” kata Chairman & CEO, GDS, William Huang dalam keterangan resminya.

Ia mengatakan integrasi proyek pertamanya di Batam dengan proyek-proyek sinergis di Singapura dan Johor, pihaknya menciptakan platform unik yang dirancang secara khusus untuk melayani ekonomi digital di Indonesia dan Asia Tenggara. Kami ingin memperluas platform ini di Indonesia lewat kemitraan yang terjalin dengan INA.

Baca Juga :   Tips Investasi Yuni Shara Bersama Pegadaian

CEO INA, Ridha Wirakusumah mengatakan kemitraan yang terjalin dengan GDS lebih dari sekadar aliansi strategis—kemitraan ini mencerminkan potensi digital Indonesia yang dinamis. Menurutnya, penduduk Indonesia yang berusia muda dan melek internet turut membuktikan kesiapan dan potensi digital Indonesia. Laju penetrasi internet yang signifikan, didukung berbagai jenis platform digital, menghadirkan peluang masif bagi Indonesua.

“Menyadari pentingnya pembangunan pusat data lokal, kolaborasi dengan GDS tidak hanya memperluas skala infrastruktur digital, namun juga mendukung data onshoring dan meningkatkan konektivitas data,” kata Ridha.

Kemitraan ini merupakan investasi signifikan ketiga INA di sektor digital, salah satu dari empat sektor prioritasnya. Sebelumnya, INA berpartisipasi dalam pencatatan saham perdana (IPO) Mitratel, serta pemegang saham signifikan pada perusahaan pengelola menara telekomunikasi terbesar di Asia Tenggara. Lebih lagi, berkolaborasi dengan mitra-mitranya seperti BlackRock, Allianz Global Investors, dan Orion Capital Asia, INA menyalurkan pendanaan bagi Traveloka, platform pariwisata terkemuka di Asia Tenggara. Langkah strategis ini mencerminkan komitmen besar INA untuk menggerakkan transformasi digital Indonesia.

Leave a reply

Iconomics