BNI Proyeksikan Pertumbuhan Kredit Capai 10% hingga Akhir Desember 2024
PT Bank Negara Indonesia (Persero) memproyeksikan pertumbuhan sektor kredit mencapai 10% hingga akhir Desember 2024. Proyeksi tersebut telah mempertimbangkan penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) sebesar 25 basis poin menjadi 6%.
Meski BI sudah memangkas suku bunga acuan, kata Direktur Utama BNI Royke Tumilaar, permintaan terhadap kredit belum terlihat secara signifikan. Karena itu diharapkan dengan adanya penurunan tingkat suku bunga dari BI, nasabah individu mulai melirik sektor properti.
“Masih double digit 10%. Demand kredit belum kelihatan, orang masih menunggu. Kita berharap sih orang beli, terutama properti,” kata Royke saat ditemui di Menara BNI, Jakarta, Senin (30/9).
Di sisi lain, kata Royke, ketatnya likuiditas sektor perbankan dinilai masih menjadi ganjalan akselerasi transmisi penurunan suku bunga acuan ke suku bunga deposito dan kredit. “Memang agak lucu, bunga turun, tetapi cost-nya belum turun. Ini pelan-pelan karena memang likuiditas kemarin agak ketat,” ujar Royke lagi.
Karena itu, kata Royke, pihaknya berharap agar tingkat likuiditas kembali membaik, sehingga dapat menurunkan tingkat suku bunga bagi sektor kredit dan deposito.
“Tetapi kita sih, saya sangat berharap bunga itu turun. Karena bagaimanapun juga kita ingin bunga itu rendah, supaya orang lebih berani untuk berusaha. Bank kalau bunganya tinggi terus, tidak ada yang mau (meminjam) berusaha. Tidak ada yang mau beli properti, tidak ada yang mau investasi,” ujar Royke.
Sebelumnya, BI memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 6% dalam RDG yang digelar 17-18 September. BI menyatakan, ruang penurunan suku bunga acuan ke depan masih terbuka sejalan dengan perkiraan inflasi yang rendah dan nilai tukar rupiah yang stabil dan cenderung menguat, serta pertumbuhan ekonomi yang perlu terus didorong agar lebih tinggi.
“Penurunan suku bunga ini kami harapkan juga disambut baik oleh perbankan, [agar] semakin giat menyalurkan kredit,” ujar Gubernur BI, Perry Warjiyo pada 18 September lalu.