BNI Masih Catatkan Pertumbuhan Tabungan Nasabah, Beda dengan Hasil LPS soal ‘Mantab’

0
29
Reporter: Rommy Yudhistira

PT Bank Negara Indonesia (Persero) menilai fenomena makan tabungan (Mantab) seperti yang disampaikan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) tidak terjadi di bank milik negara itu. Sesuai data LPS fenomena makan tabungan itu muncul merujuk kepada penurunan saldo tabungan masyarakat yang terjadi pada Semester I/2024.

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, pihaknya masih mencatat pertumbuhan dari sisi tabungan nasabah, sehingga BNI tidak memiliki data terkait fenomena makan tabungan tersebut. “Kalau BNI sih tabungannya tumbuh, jadi agak bingung. Itu kan masing-masing bikin analisis yang datanya saya tidak tahu, bisa jadi ada yang LPS punya data, mungkin di segmen tertentu. Tapi kalau BNI sendiri itu tabungannya tumbuh,” kata Royke saat ditemui di Menara BNI, Jakarta, Senin (30/9).

Meski demikian, kata Royke, pihaknya memahami fenomena makan tabungan bisa saja terjadi di perusahaan perbankan lainnya, mengingat dalam berapa waktu terakhir terdapat industri yang mengalami kontraksi cukup dalam. “Tapi kalau dari data yang ada di BNI, tabungannya naik. Cuma naik tidak tinggi banget, tapi naik. Mungkin satu-dua ada, memang kita sadari ada industri, misalnya tekstil. Mungkin industri-industri tertentu pasti ada impact-nya,” ujar Royke.

Baca Juga :   PSBB Diperketat Lagi, KAI Sudah Siap Sejak Lama

Sebelumnya, BNI mencatatkan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 1% secara tahunan (yoy) pada Semester I/2024. Kenaikan DPK didorong dari pertumbuhan tabungan sebesar 4,3% yoy dan giro 1,1% secara yoy. Sedangkan untuk deposito, BNI mencatat adanya koreksi sebesar 2,6% secara yoy.

“Hal ini mendorong rasio CASA terhadap DPK naik menjadi 70,7% dibandingkan setahun sebelumnya sebesar 69,6%. Upaya tersebut menghasilkan efisiensi CoF, sehingga CoF di Kuartal II/2024 menjadi 2,72%, membaik 7 bps dibandingkan kuartal sebelumnya,” kata Direktur Finance Novita Widya Anggraini.

Novita melanjutkan, ekspansi bisnis yang terakselerasi dan efisiensi dari sisi CoF yang terjadi di Kuartal II/2024 menghasilkan pendapatan bunga bersih atau Net Interest Income (NII) yang meningkat 3,1% dari kuartal sebelumnya. Kinerja top line juga didukung oleh pertumbuhan fee based income (FBI) yang baik mencapai 11,9% yoy, didorong oleh pertumbuhan fee dari banking activities dan transaksi digital.

Leave a reply

Iconomics