Jagat, Si Aplikasi Berburu Koin yang Viral Dipanggil Komdigi, Simak Respons Co-Founder Jagat

Ilustrasi aplikasi Jagat/Dok. Jagat
Aplikasi Jagat mengundang perhatian publik hingga pejabat pemerintah. Jagat menjadi viral karena perburuan koin hingga kontroversi yang mengundang keluhan. Oleh karena itu, Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (Komdigi) mengundang pihak Jagat.
Komdigi memanggil Co-Founder Jagat, Barry Beagen untuk menindaklanjuti laporan masyarakat terkait aktivitas ‘Berburu Koin’ di aplikasi tersebut yang menimbulkan kontroversi karena dianggap mengganggu ketertiban umum. Langkah ini bagian dari upaya pemerintah untuk mendukung pengembangan platform digital yang bertanggung jawab serta ruang digital yang sehat di Indonesia.
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Angga Raka Prabowo mengatakan pihaknya telah menerima berbagai laporan baik dari masyarakat hingga instansi pemerintah mengenai aktivitas ‘Berburu Koin’ Jagat dan dampaknya terhadap lingkungan dan fasilitas umum di berbagai daerah di Indonesia.
Ia mengingatkan kepada para pembuat dan pengembang platform digital agar menciptakan platform digital yang berdampak positif dan mengedukasi masyarakat. Selain itu, Angga juga meminta agar perusahaan memerhatikan norma dan nilai-nilai hukum di Indonesia dalam membuat program atau platform digital.
Angga menegaskan apabila aplikasi dan platform digital tidak mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku maka Komdigi tidak ragu untuk melakukan tindakan tegas. Menurutnya, sesuai dengan PP No. 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik, pemerintah harus melindungi kepentingan umum dari segala jenis gangguan sebagai akibat penyalahgunaan informasi dan transaksi elektronik yang mengganggu ketertiban umum.
Barry menyampaikan permohonan maaf kepada pihak-pihak yang dirugikan imbas fitur di platform tersebut. Ia pun mengapresiasi arahan yang diberikan oleh Komidigi.
“Berdasarkan diskusi yang konstruktif dengan Komdigi, kami akan mengubah format Coin Hunt menjadi ‘Misi Jagat’ untuk mendorong pengguna berkontribusi positif bagi ruang publik dan fasilitas umum. Dengan lebih dari 1 juta pengguna aktif di Indonesia dan 200 ribu pengguna baru setiap harinya, kami percaya ‘Misi Jagat’ akan meningkatkan kualitas ruang publik khususnya melalui partisipasi aktif generasi muda,” kata Barry dalam keterangannya.
Barry menyampaikan komitmen untuk mengubah format kegiatan di platformnya itu dalam waktu tiga hari ke depan. Ia memastikan koin-koin yang berada di daerah rawan akan segera dihapus dari aplikasi.
Ia mengatakan melalui Misi Jagat, pihaknya juga akan mendorong para pengguna untuk melakukan perbaikan ruang publik terlebih dahulu dan selama periode ini tidak akan ada koin yang bisa diburu dalam aplikasi Jagat.
Barry menambahkan Jagat akan membuat kanal resmi bagi pemerintah, pengelola, hingga masyarakat umum untuk memonitor dan melaporkan jika masih ada kerusakan pada fasilitas publik yang diakibatkan kegiatan ‘Berburu Koin’ di platform mereka.
Ia juga menyampaikan Jagat sangat terbuka untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak baik swasta dan pemerintah daerah, dalam mengembangkan “Misi Jagat” agar lebih bermanfaat bagi seluruh masyarakat. Hal ini akan mendorong generasi muda mengeksplorasi ruang publik hingga tujuan wisata, bahkan menjadikan tempat-tempat tersebut dalam kondisi yang lebih baik dari sebelumnya.