PHRI Menyatakan Hotel dan Restoran Siap Layani Konsumen dengan Aman dan Sehat
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) telah menggelar Simulasi Protokol Kesehatan di Jakarta. Kemarin (08/07/2020), Simulasi Protokol Kesehatan ini dihadiri oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, Ketua Umum PHRI Hariyadi BS. Sukamdani, jajaran dari Kementerian Kesehatan, dan Gugus Tugas Nasional Penanggulangan Covid-19.
“Kami ingin meyakinkan kepada publik serta pemerintah pusat dan daerah, untuk jangan ragu-ragu untuk kembali beraktifitas bisnis ataupun liburan di hotel, banquet, ataupun restoran, karena dengan kembali mengaktifkan kembali kegiatan seperti ini dapat kembali memulihkan ekonomi nasional yang saat ini mengalami perlambatan,” kata Hariyadi dalam siaran pers.
PHRI ingin meyakinkan kepada masyarakat umum, korporasi, pemerintah, serta stakeholder bahwa sektor hotel dan restoran telah siap kembali menerima tamu baik untuk akomodasi, serta kegiatan rapat dan acara-acara di hotel dan restoran.
“Kami meminta dukungan dari Kepala Daerah berikut jajarannya di Dinas Pariwisata agar mendukung upaya industri untuk memulihkan pariwisata secara bertahap, terukur, dan pasti,” kata Sekretaris Jenderal PHRI Maulana Yusran.
Menparekraf Wishnutama berharap dapat dilanjutkan oleh sektor usaha lain di industri pariwisata nasional agar dapat menumbuhkan kepercayaan masyarakat sehingga usaha pariwisata dapat berangsur pulih.
PHRI menyebutkan sejak merebaknya pandemi Covid-19 di Indonesia pada awal Maret 2020, pariwisata Indonesia praktis mengalami penurunan kinerja yang signifikan, baik dari kedatangan wisman, tingkat hunian kamar hotel, anjloknya jumlah penumpang moda transportasi, serta sektor-sektor yang terkait dengan pariwisata.
PHRI mensinyalir lebih dari 1.600 hotel dan hampir 300 restoran tutup sepanjang penerapan pembatasan sosia; berskala besar (PSBB) di berbagai provinsi maupun kota di Indonesia. Dampak kerugiannya diperkirakan Rp21 triliun di sektor pariwisata.