Ekonomi Digital Asia Tenggara Disebut Mencapai US$ 100 Miliar di 2019
Laporan berbagai perusahaan memperkirakan ekonomi digital Asia Tenggara akan mencapai US$ 100 miliar atau tumbuh 39% pada tahun ini. Terlebih jutaan orang di kawasan ini untuk pertama kalinya sangat gandrung berbelanja elektronik dan popularitas perusahaan transportasi berbasis aplikasi sedang melambung
Google bersama Temasek Holdings dan perusahaan konsultan bisnis global Bain & Company juga merilis laporan tahunan tentang perkiraan pertumbuhan ekonomi digital kawasan mencapai US$ 300 miliar pada 2025, dari sebelumnya diperkirakan US$ 240 miliar. Perkiraan ini merujuk kepada industri digital atau elektronik di kawasan ini telah meningkat 3 kali lipat dalam 4 tahun terakhir.
Konsumen muda atau milenial disebut telah beralih menggunakan telepon pintar mereka untuk segala hal. Mulai dari transaksi perbankan, game dan membeli tiket perjalanan. Dalam laporan sekitar 64 halaman itu menyebutkan, laju pertumbuhan ini melebihi ekspektasi semua orang.
“Akses internet kini bisa dijangkau segmen dengan populasi besar dan kepercayaan konsumen terhadap layanan digital meningkat pesat,” demikian isi laporan yang dirilis kali pertama pada 2016.
Disebutkan, lebih dari US$ 37 miliar telah diinvestasikan ke berbagai perusahaan digital di Asia Tenggara selama 4 tahun terakhir. Dan umumnya investasi itu masuk ke perusahaan perdagangan elektronik dan perusahaan transportasi berbasis aplikasi seperti Grab dan Go-Jek.
Untuk perusahaan transportasi saja telah bernilai US$ 13 miliar atau naik 4 kali lipat sejak 2015. Kemudian, diperkirakan akan meningkat menjadi US$ 40 miliar pada 2025. Tingkat pertumbuhan ekonomi Asia Tenggara sebesar 5% per tahun itu sejak 2014 melebihi pertumbuhan rata-rata global per tahun.
Karena itu pula, Asia Tenggara menjadi tujuan investasi yang menarik ditambah lagi dampak perang dagang Amerika Serikat dan Tiongkok serta ekonomi Jepang yang melambat. Disebutkan ada sekitar 360 juta pengguna internet di kawasan ini. Jumlah ini meningkat dari 260 juga pengguna internet dari 4 tahun lalu.