Menristek: Indonesia Harus Bergeser dari Efficiency Driven ke Innovation Driven

0
162
Reporter: Ahmad Faisal

Beberapa negara yang saat ini tumbuh dengan pesat pernah memilih langkah meniru dan kemudian mengembangkannya. Menteri Riset Teknologi Republik Indonesia (Menristek RI) Bambang Soemantri Brodjonegoro mengharapkan para pelaku industri ekonomi melakukan strategi imitation to innovation untuk merubah corak ekonomi Indonesia dari efficiency driven ke innovation driven untuk memajukan perekonomian Indonesia.

Menristek RI mengatakan bahwa Indonesia harus meningkatkan research and development (R&D) yang dilakukan oleh semua stakeholder perekonomian dan teknologi. Indonesia dapat melakukan dengan cara meniru produk asing yang kemudian akan dikembangkan melalui berbagai inovasi agar lebih menarik dan mampu bersaing.

“Untuk mampu bertahan dalam persaingan ekonomi di 2020 nanti kita harus meningkatkan R&D kita. Kita bisa meniru Korea yang menggunakan pendekatan imitation to innovation. Dengan strategi tersebut kita bisa menciptakan sebuah produk dalam negeri berkualitas yang diadopsi dari produk asing,” kata Bambang di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, kemarin (19/11/2019).

Bambang juga menyinggung mengenai sumber pendanaan untuk penelitian dan pengembangan (litbang) di Indonesia selama ini didominasi oleh pemerintah bukan pengusaha/pebisnis. Persentasinya 83% dari pemerintah, 9% dari perusahaan dan 8% oleh perguruan tinggi dan perusahaan swasta.

Baca Juga :   Menko Airlangga Dorong Perusahaan China CNGR Dukung R&D di UGM

“Sebenarnya kalau kita lihat dari negara-negara seperti Amerika Serikat dan Tiongkok, kegiatan dan pendanaan untuk litbang lebih banyak dilakukan oleh pelaku bisnis dan swasta. Pemerintah hanya memfasilitasi melalui regulasi dan perizinan. Jadi seharusnya di Indonesia pun harus demikian,” tambahnya.

Leave a reply

Iconomics