Dukung Asta Cita Pemerintahan Prabowo Subianto, PT TIMAH Tbk Jalin Kerja Sama dengan Perusahaan Kaca
PT TIMAH Tbk (TINS) mejalin kerja sama dengan perusahaan kaca, PT Xinyi Glass Indonesia untuk hilirisasi timah. Kerja sama ini selaras dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yang menempatkan hilirisasi sebagai salah satu prioritas strategis untuk mendorong ekonomi berkelanjutan.
Kerja sama kedua perusahaan ditandai penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pada Senin (25/11).
Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Pengembangan Usaha PT TIMAH Tbk, Dicky Octa Zahriadi dan Jia Ao, Director PT Xinyi Glass Indonesia.
PT Xinyi Glass Indonesia adalah perusahaan kaca terkemuka yang memiliki jaringan penjualan di lebih dari 140 negara dan wilayah di seluruh dunia.
Perusahaan ini didirikan pada tahun 1988 dan memiliki kantor pusat di Hong Kong. Di Indonesia, PT Xinyi Glass Indonesia telah membangun pabriknya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE di Gresik. Investasi ini diresmikan pada Agustus 2022 dan menjadi salah satu investasi asing terbesar di sektor manufaktur kaca Indonesia.
Kerja sama antara PT TIMAH Tbk dan PT Xinyi Glass Indonesia menandai langkah penting dalam memperkuat kolaborasi dengan tujuan optimalisasi pengembangan industri kaca di Indonesia, yang meliputi penyediaan logam timah. Timah akan menjadi bahan baku dalam upaya mendukung peningkatan kualitas produksi kaca di Indonesia terutama untuk aplikasi teknologi tinggi yang dilaksanakan PT Xinyi Glass Indonesia.
Kedua belah pihak juga menekankan pentingnya kelanjutan kerja sama ini lewat diskusi terperinci dan kesepakatan bersama mengenai ruang lingkup, kompensasi, serta langkah-langkah teknis yang diperlukan untuk merealisasikan program ini dalam jangka panjang.
Direktur Pengembangan usaha PT TIMAH Tbk, Dicky Octa Zahriadi menyampaikan, MoU antara PT TIMAH Tbk dengan PT Xinyi Glass Indonesia ini dilaksanakan seiring dengan visi Pemerintah dalam memaksimalkan peningkatan investasi khususnya dukungan terhadap peningkatan industri hilir.
“Kerja sama ini kita harapkan dapat menjadi dukungan terhadap upaya pemerintah untuk terus meningkatkan pertumbuhan investasi khususnya hilirisasi. Kita melihat catatan positif dalam laporan Kuartal III Kementerian Investasi dan BKPM harus terus didukung. Terutama dalam hal ini kolaborasi sektor pertambangan dan Industri Kimia,” jelas Dicky.
Dicky berharap, kerja sama ini juga memperkuat ekosistem industri hilir di dalam negeri yang lebih mandiri dan berkelanjutan. Kolaborasi ini juga bertujuan untuk mengoptimalkan potensi sumber daya alam dalam negeri, sekaligus membuka peluang bagi produk dalam negeri.
“Dengan dukungan, serta kebijakan pemerintah yang terus mendorong terciptanya penguatan ekosistem industri dalam negeri, Kami yakin Indonesia akan terus mencatatkan pertumbuhan signifikan dalam sektor investasi salah satunya adalah serapan domestik untuk penguatan industri nasional,” ujarnya.
Direktur PT Xinyi Glass Indonesia, Jia Ao menyampaikan kerja sama ini merupakan hal yang baik bagi kedua perusahaan.
“Pelaksanaan kerja sama ini adalah sebuah langkah baik untuk Perusahaan, kami percaya bahwa dalam penandatanganan ini kedua perusahaan akan melihat keuntungan bersama sebagai sebuah tujuan. Xinyi adalah perusahaan yang selalu memegang prinsip-prinsip integritas dan professionalisme,” jelas Jia Ao.
Kolaborasi ini juga merupakan langkah yang memberikan angin segar kepada peningkatan kebutuhan serapan timah domestik di dalam negeri. Dalam menciptakan ekosistem industri yang berkelanjutan upaya untuk meningkatkan kebutuhan domestik tersebut selama ini menghadapi sejumlah tantangan, meskipun pemerintah terus mendorong hilirisasi. Serapan dalam negeri saat ini masih tergolong kecil dibandingkan dengan volume ekspor.
Pemanfaatan sumber daya lokal, seperti timah akan mendukung ekosistem industri yang berkelanjutan, serta membuka peluang kolaborasi dengan sektor pertambangan dan industri kimia domestik.
“Kerja sama ini menjadi salah satu langkah strategis dalam mendukung industri dalam negeri. Logam timah dan merupakan komponen penting dalsam proses pembuatan kaca. Pemanfaatan sumber daya dan serapan domestik ini harus terus didorong untuk menciptakan ekosistem industri yang berkelanjutan, dan juga memperkuat rantai pasok dalam negeri,” tutup Dicky