Tren Listrik Tenaga Surya Atap Menguat, Utomo SolaRUV Mengembangkan SDM di UBAYA

0
497

Penyedia solusi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap Utomo SolaRUV meresmikan Solarpreneur Development Center (SDC) di kampus Universitas Surabaya (UBAYA) belum lama ini.

Utomo SolaRUV melakukan pelatihan pemasangan PLTS Atap bersertifikasi bagi para pemuda dan masyarakat untuk melahirkan solarpreneur-solarpreneur handal karena di masa depan, sektor industri energi baru terbarukan melalui PLTS atap sangatlah menjanjikan.

“Di Indonesia, tahun 2018 konsumen PLTS Atap hanya 609 pelanggan. Tahun 2021, ternyata meningkat menjadi 4133 pelanggan. Potensi pasar yang begitu besar, sehingga perlu kita siapkan tenaga-tenaga ahli dalam negeri agar dapat memenuhi permintaan pasar yang tinggi tersebut,” kata Ketua Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI) Fabby Tumiwa dalam siaran pers tertulis.

Fabby Tumiwa mengatakan kehadiran Solarpreneur Development Center akan sangat membuka peluang tenaga-tenaga ahli PLTS Atap bersertifikasi untuk terjun ke dunia wirausaha berbasis energi terbarukan.

“Sinergi dengan entitas bisnis akan sangat mempercepat tujuan tersebut. Misalnya, Utomo SolaRUV menyediakan produk-produk inverter dari produsen inverter global. Lalu masyarakat dilatih bagaimana cara memasang PLTS Atap yang benar, harapannya mereka bisa membangun bisnis energi bersih. Barang bagusnya ada, jasa berkualitasnya juga ada,” kata Fabby Tumiwa.

Baca Juga :   PLTS Atap akan Jadi Kebutuhan, Indonesia Jangan Hanya Jadi Pasar

Menurut Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kemendikbudristek Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC., Ph.D, kemandirian energi butuh aksi gotong royong dari pelaku industri dan perguruan tinggi.

“Program mewujudkan kampus energi bersih bisa sangat diterapkan di 4000 kampus se-Indonesia sehingga kesadaran masyarakat tentang energi terbarukan bisa dipimpin kalangan civitas akademika,” katanya.

Managing Director Utomo SolaRUV Anthony Utomo yang juga Wakil Ketua Komite Tetap Kebijakan Dan Regulasi Bidang ESDM KADIN (Kamar Dagang dan Industri) Pusat mengatakan bahwa kehadiran Solarpreneur Development Center juga untuk memperkuat ekosistem PLTS Atap. Jika flashback tahun 2017, dimana pertama kali Gerakan Nasional Sejuta Surya Atap (GNSSA) dicetuskan, salah satunya tujuannya adalah mendorong tumbuhnya industri nasional sistem fotovoltaik yang berdaya saing dan menciptakan kesempatan kerja hijau (green jobs).

“Selain mendorong kehadiran solarpreneur, kami juga membuka peluang kemitraan agar mereka yang sudah terlatih ini tidak cuma mengerjakan pekerjaan di lapangan, tapi berani terjun ke bisnis PLTS Atap,” kata Anthony.

Peluang kemitraan yang dimaksud adalah membuka outlet energi Juragan Atap Surya di daerah masing-masing. Outlet energi Juragan Atap Surya bertujuan sebagai penyedia tenaga, penyedia jasa dan maintenance terlatih guna pemanfaatan peluang usaha di bidang energi terbarukan dan katalisator penciptaan tenaga kerja hijau (green jobs). Outlet energi Juragan Atap Surya telah beroperasi di Bali, dan kedepan difokuskan ke provinsi Jawa Timur serta Jakarta.

Baca Juga :   United Tractors Bangga Penerima UT Inspiring Youth Torehkan Prestasi "Wisudawan Terbaik Teknik Kimia"

Selain menggandeng institusi perguruan tinggi, Utomo SolaRUV juga mendorong keterlibatan pemerintah kota Surabaya dalam acara launching SDC.

Dalam sambutannya secara virtual, Walikota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan apresiasi atas upaya menjadikan kota Surabaya sebagai kota bisnis yang menjunjung tinggi aspek keberlanjutan.

“Sudah biasa kalau Surabaya dikatain kota terpanas di Indonesia. Tapi melalui Solarpreneur Development Center, kita sadar bahwa panas Surabaya bisa jadi sumber lapangan kerja Arek-Arek Suroboyo. UBAYA menyediakan kajian teori dan praktikal. Utomo SolaRUV menyediakan pendampingan sistem solar panel berkualitas dan berSNI. Masyarakat berpartisipasi aktif mengaplikasikan,” kata Eri Cahyadi.

Leave a reply

Iconomics