Isu Pergantian Menkumham dan ESDM, PDI Perjuangan Tidak Masalah Bila Jokowi Sudah Tidak Butuh
Ilustrasi regenerasi kepemimpinan di PDI Perjuangan dinilai sudah memasuki tahap mendesak/Republika
Isu perombakan Kabinet Indonesia Maju semakin menggema dan dikabarkan Presiden Joko Widodo bakal mengganti sejumlah menteri dari PDI Perjuangan. Menanggapi hal tersebut, PDI Perjuangan mengaku tetap menghargai dan berkomitmen di pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin hingga akhir.
Sebelumnya, nama yang bakal kena ganti adalah Menteri ESDM Arifin Tasrif yang merupakan rekomendasi dari PDI Perjuangan. “Sekarang tambah lagi info, ada nama Pak (Yasonna) Laoly (Menteri Hukum dan HAM) dan Bu Bintang (Puspayoga, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang),” kata Ketua DPP PDI Perjuangan Deddy Yavri Sitorus kepada wartawan di Jakarta, Selasa (13/8).
Deddy mengatakan, jika perombakan kabinet benar dilakukan, maka itu merupakan hak prerogatif presiden. “Kecuali memang merasa tidak membutuhkan lagi. Kalau tidak membutuhkan lagi itu hak prerogatifnya (Presiden Jokowi) silakan saja. Kita enggak ada masalah, tapi kita tidak akan mundur dari komitmen kita,” ujar Deddy.
Berdasarkan informasi yang beredar, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly akan digantikan dengan Supratman Andi Agtas yang merupakan politikus Partai Gerindra. Selanjutnya, kader Partai Solidaritas Indonesia Raja Juli Antoni sekaligus Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala BPN akan mengisi posisi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan menggantikan Siti Nurbaya yang menjabat sejak 2014. Siti merupakan menteri dari Partai NasDem.
Sedangkan Bahlil Lahadalia disebut akan menggantukan posisi Arifin Tasrif sebagai Menteri ESDM. Bahlil saat ini menjabat sebagai Menteri Investasi/Kepala BKPM. Posisi yang ditinggalkan Bahlil akan diisi Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani.
