Siapkan 3 Layanan Esensial Penuhi Kebutuhan dan Kesejahteraan Masyarakat
Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar dalam acara “10 Tahun Forum Pemred”, Jumat (5/8)/Iconomics
Pemerintah dinilai perlu menyiapkan 3 layanan esensial untuk memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat di masa mendatang. Ketiga agenda esensial itu meliputi terkait dengan layanan pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan pokok termasuk dalam hal hunian.
“Jangka panjangnya, ekonomi kita bisa terus berjalan dengan baik, apabila teman pers dan kita semua mampu menjaga persatuan bangsa,” kata Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar dalam acara “10 Tahun Forum Pemred”, Jumat (5/8).
Menurut Muhaimin, 3 layanan esensial terutama pendidikan dan kesehatan dinilai masih membutuhkan dukungan prioritas dari pemerintah, terutama yang berkaitan dengan teknologi. Karena itu, pemerintah perlu mempertimbangkan alokasi anggaran pendapatan belanja negara (APBN) untuk teknologi yang mendukung 3 layanan tersebut.
“Yang pertama teknologi, kita harus berani belanja, baik itu teknologi hasil temuan anak-anak negeri, masih banyak temuan anak negeri yang tidak dibiayai negara, yang kedua teknologi kesehatan yang kita belum mampu untuk kita beli dan mendapatkan fondasi dari teknologi tersebut,” ujar Muhaimin.
Pada era kepemimpinan Presiden Joko Widodo, kata Muhaimin, infrastruktur menjadi hal yang dinilai berhasil. Ke depannya, pembangunan infrastruktur juga dilakukan di sektor kesehatan dan pendidikan, yang mana kedua hal tersebut menjadi kunci dalam mewujudkan sumber daya manusia Indonesia yang mampu bersaing di masa mendatang.
“Anggaran 20% APBN kita itu benar-benar harus dilaksanakan dengan baik. Wajib belajar 18 tahun betul-betul dikontrol, karena ini menyangkut sumber daya manusia. Yang kedua sumber daya alam juga mutlak harus dijadikan satu kesatuan,” kata Muhaimin.
Lebih lanjut, Muhaimin mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama untuk ikut berkontribusi dalam mendukung terciptanya persatuan dan kesatuan di Indonesia. Tidak hanya pemerintah, seluruh pihak dapat berperan dan bersinergi untuk membangun Indonesia yang lebih baik.
“Oleh karena itu, perlu kita bersama-sama bertekad bukan hanya di level kepemimpinan tetapi bertekad dan bersatu pasukan dan barisan,” katanya.
