Soal Pesawat Latih yang Jatuh di BSD, Serpong, Anggota Komisi V: Evaluasi Aspek Keselamatan

Anggota Komisi V DPR Syarif Abdullah Alkadrie/Iconomics
Kecelakaan pesawat latih yang menewaskan 3 orang di BSD, Serpong, Tangerang Selatan pada 19 Mei lalu mendapat sorotan dari anggota Komisi V DPR. Disebutkan perlu pemeriksaan ulang terhadap pesawat latih untuk mencegah kecelakaan yang sama terjadi lagi.
“Kecelakaan pesawat latih ini kan sudah beberapa kali jatuh ya. Maka ini harus ada pemeriksaan secara ulang secara keseluruhan, termasuk kondisi pesawat itu sendiri,” kata anggota Komisi V Syarif Abdullah Alkadrie di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Selasa (21/5).
Menurut Syarif, pesawat latih juga harus benar-benar diperhatikan kelaiakan terbangnya. Sebab, pesawat latih pun diterbangkan manusia sehingga aspek keaelamatannya perlu diperhatikan secara menyeluruh.
“Pesawat latih juga standarnya harus sama dengan pesawat komersial lainnya,” kata Syarif.
Karena itu, kata Syarif, Komisi V berencana membahas hal ini bersama Kementerian Perhubungan terutama dari aspek keselamatan dunia penerbangan. Dengan begitu, kecelakaan pesawat ini bisa diminimalisir.
“Kita lihat sudah beberapa kali ini kecelakaan, belum lama juga kan. Jadi jangan mentang-mentang pesawat latih, pesawatnya nggak laik, tidak memenuhi standar dari mesinnya atau pesawatnya sudah cukup lama. Nah, hal-hal ini harus menjadi perhatikan,” kata Syarif lagi.
Ketika disinggung mengenai rute pesawat latih dari Tanjung Lesung menuju Pondok Cabe itu, Syarif menyebut, pesawat latih ini harus disesuaikan jarak tempuhnya. “Kalau kemampuanya hanya sekian jam, ya harus diistirahatkan. Kalau standarnya hanya sekian jam, ya maka harus diperketat. Kementerian Perhubungan selaku regulator harus memperhatikan,” katanya.