Fordigi: Indonesia Butuh Banyak Talenta Digital untuk Sukseskan Transformasi Digital

Ketua Bidang Forum Digital (Fordigi) 4, Beatrix Santi Anugrah menjelaskan fakta bahwa Indonesia masih kekurangan banyak talenta digital. Menurut Kementerian Komunikasi dan Informasi, Indonesia membutuhkan 600.000 talenta digital per tahun agar betul-betul masuk dalam transformasi digital.

“Dalam 15 tahun ke depan Indonesia memerlukan setidaknya 9 juta digital talent yang saat ini kita belum masuk dalam range manapun,” kata Beatrix dalam Indonesia Metaverse Show, Rabu (18/01/2023).

Saat ini, BUMN baru memiliki 1% digital talent, sedangkan total yang dibutuhkan adalah 20%. “Pak Erick Thohir sendiri mencanangkan kita butuh 20% angkanya,” lanjutnya.

Untuk tercapainya digital talent ini dibutuhkan peran dari pemerintah, khususnya dari perusahaan BUMN karena perusahaan BUMN ini motor dari ekonomi bangsa. Tentu ketersediaan talenta digital ini menjadi langkah penting langkah penting dalam transformasi digital.

“Ketersediaan talent digital adalah satu langkah penting yang harus kita segera respons ini untuk menghindari kegagalan proses transformasi digital. Talent-talent inilah nantinya menciptakan digital ekosistem yang mendorong keberlangsungan transformasi digital,” jelas Beatrix.

Beatrix pula memaparkan tiga tantangan terbesar saat ini yakni pandemic disruption, generation gap, dan digital disruption. Pada pandemic disruption, berupa dampak dari disrupsi pandemi Covid. Adapun generation gap berupa gap yang sangat terlihat antara generasi baby boomers, millenial, gen Z, dan gen Alpha. Pada digital disruption, adanya sebuah perubahan sebagai efek dari perkembangan teknologi digital.