Olimpiade Paris 2024, Apa Strategi Pemerintah Indonesia Raih Medali Emas?

0
39

Pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), bergerak cepat dalam mempersiapkan atlet Indonesia agar bisa menggapai prestasi gemilang di Olimpiade Paris 2024 pada 26 Juli hingga 26 Agustus 2024.

Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Surono, menyampaikan pasca Olimpiade Tokyo 2020, pihaknya langsung melakukan pemetaan cabang olahraga (cabor) yang berpeluang meraih medali.

“Kami memetakan cabor berpeluang dan memperbanyak cabang yang memiliki potensi,” ujarnya dalam Dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) yang mengangkat tema ‘Olimpiade Paris 2024, Siap Menang, Siap Tandang’, Senin (15/7), dikutip dari keterangan pers.

Salah satu strategi utama Kemenpora adalah memberikan peluang Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) sepanjang tahun kepada cabor, nomor, dan atlet yang menunjukkan potensi. Hal ini sudah dilakukan setelah Olimpiade Tokyo, dengan target utama ikut berpartisipasi di SEA Games dan Asian Games.

Surono menjelaskan bahwa banyak cabor yang memiliki peluang untuk lolos ke Olimpiade. Sistem kualifikasi Olimpiade saat ini menggunakan poin dan rangking, di mana performa di event internasional menjadi penentu. Oleh karena itu, Kemenpora mendorong para atlet untuk aktif mengikuti berbagai kejuaraan internasional setiap tahun.

Baca Juga :   Komisi X dan Kemenpora Akan Dalami Materi Rancangan Kerja dan Anggaran 2023

“Prestasi adalah sebuah proses. Kemenpora secara sistematis akan terus berupaya meningkatkan prestasi atlet Indonesia,” tegas Surono.

Upaya sistematis Kemenpora ini membuahkan hasil dengan lolosnya 29 atlet dari 12 cabor ke Olimpiade Paris 2024, yang merupakan rekor bagi Indonesia. Ke depan, Kemenpora mempercayakan induk cabor untuk menyelenggarakan Pelatnas atlet dengan kriteria yang jelas, yaitu cabor dan nomor yang memiliki peluang untuk meraih prestasi di Olimpiade.

“Kemenpora bekerja sama dengan pakar dan PB (Pengurus Besar) untuk memetakan mana cabor dan nomor yang memiliki peluang untuk lolos ke Olimpiade,” jelas Surono.

Dengan keterbatasan anggaran, Kemenpora memprioritaskan pembinaan atlet-atlet terbaik. Anggaran khusus untuk pembinaan jangka panjang dialokasikan mulai dari kelompok umur, meskipun Pelatnas saat ini masih fokus pada kuota, bukan kelompok umur.

“Pembinaannya juga masih terkendala masalah kompetisi yang belum menjangkau kelompok umur,” aku Surono.

Untuk mengatasi hal ini, Kemenpora mendorong percepatan pembinaan atlet dengan mengadakan Pelatnas jangka panjang setiap 4 tahun sekali.

Ia menekankan, Kemenpora berkomitmen untuk terus memberikan dukungan penuh kepada para atlet Indonesia agar dapat meraih prestasi terbaik di Olimpiade. Dengan persiapan yang matang dan mental juara yang kuat, diharapkan para atlet Indonesia dapat mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.

Baca Juga :   Wakil Ketua Komisi X Ini Optimistis Indonesia Akan Terbebas dari Sanksi WADA

Maksimalkan Persiapan

Persiapan tim Indonesia menuju Olimpiade Paris 2024 juga kian matang. Sekretaris Jenderal Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Wijaya Noeradi, menyebutkan sejumlah atlet telah menjalani pemusatan latihan nasional (Pelatnas) di Eropa lebih dulu untuk beradaptasi dengan cuaca dan lingkungan setempat.

Cabang-cabang seperti senam, menembak, panahan, bulu tangkis, dan sepeda sudah lebih dulu bertolak ke Paris sejak pertengahan Juni. Adaptasi ini bukan hanya soal cuaca, tetapi juga sistem lalu lintas yang berbeda.

“Tantangannya bukan hanya cuaca, tapi juga sistem lalu lintasnya. Karena peran kami ini melayani keberangkatan dan kepulangan,” ujarnya.

Ia melanjutkan agar dapat mengeluarkan potensi terbaiknya,  pihaknya memastikan para atlet mendapatkan fasilitas terbaik selama menjalani Pelatnas. Hal ini dapat diwujudkan salah satunya dengan menyediakan petugas khusus untuk membantu para atlet dan official dalam berbagai kebutuhan, mulai dari logistik hingga komunikasi.

Tak hanya itu, Wijaya pun memberikan apresiasi kepada International Technical Official (ITO) dan wasit Indonesia yang ditugaskan di Olimpiade. Enam official dari cabang olahraga loncat indah, bulu tangkis, menembak, tinju, dan tenis akan bertugas di Olimpiade Paris 2024.

Baca Juga :   Komisi X Puji Kerja Cepat Kemenpora, Gugus Tugas, dan LADI Selesaikan Sanksi WADA

“Keberadaan mereka menunjukkan kualitas perwasitan Indonesia di kancah internasional,” ucap dia.

Pembinaan perwasitan menunjukkan komitmen NOC Indonesia untuk mengembangkan olahraga secara menyeluruh, tidak hanya dari sisi atlet, tetapi juga dari sisi perwasitan. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas olahraga Indonesia di kancah internasional.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics