Bank Mandiri Perkirakan RDG BI Desember Ini Pertahankan Suku Bunga Acuan, Tahun Depan Baru Pangkas 50 bps

Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro (kiri) dan Eka Fitria, Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri (kanan) pada acara Media Gathering, Selasa (19/12)/Foto: Dok. Bank Mandiri
Bank Mandiri memperkirakan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada Kamis, 21 Desember 2023 ini, akan mempertahankan suku bunga acuan di level 6%. Bank sentral baru akan menururunkan suku bunga acuannya pada awal semester kedua tahun 2024.
“Kita melihat bahwa suku bunga acuannya [BI 7-Day Reverse Repo Rate] sudah peak di 6% dan tahun depan kita melihat ada pemangkasan 50 basis poin, baseline-nya di awal Semester II 2024,” ujar Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro dalam acara temu media, Selasa (19/12).
Penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia ini seiring dengan tren penurunan suku bunga negara-negara maju. Federal Reserve (Fed) pada Rabu (13/12) lalu mempertahankan suku bunga acuannya pada level 5,25%-5,5%.
Alih-alih melanjutkan kenaikan suku bunga, tahun depan bank sentral Amerika Serikat itu diperkirakan akan mulai memangkas suku bunga acuannya.
Andry mengatakan berbagai risiko ekonomi global masih membayangi ekonomi Indonesia tahun depan. Namun, menurutnya ”suku bunga Amerika Serkikat tampaknya sudah mencapai puncaknya, namun timing untuk penurunan suku bunga masih belum pasti.”
Di sisi lain perlambatan ekonomi Tiongkok masih akan menjadi risiko bagi perekonomian Indonesia mengingat Tiongkok adalah salah satu mitra dagang dan mitra investasi yang utama bagi Indonesia.
“Namun demikian, apabila Federal Reserve menurunkan suku bunga AS lebih cepat, sentimen global akan membaik dan potensi kembalinya aliran dana asing ke depan semakin terbuka. Sejalan dengan itu, Bank Indonesia memiliki peluang untuk menurunkan suku bunga sebesar 50 bps pada tahun 2024,” ujar Andry.
Menurutnya, penurunan suku bunga akan berimbas positif pada perekonomian. Proyeksi Bank Mandiri, ekonomi Indonesia masih akan mencatat pertumbuhan yang sehat pada 5,04% pada tahun 2023 dan 5,06% pada tahun 2024. Hal ini sejalan dengan perkiraan IMF bahwa ekonomi Indonesia pada tahun 2023 dan 2024 masih akan tumbuh pada kisaran 5%.
“Konsumsi dan aktivitas masyarakat domestik diperkirakan akan tetap solid, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga tahun 2024. Namun demikian, ekonomi Indonesia masih akan menghadapi risiko dari perlambatan ekonomi global dan masih tingginya ketidakpastian selama periode penyelenggaraan Pemilu Nasional,”ujarnya.
Bank Mandiri memperkirakan tingkat inflasi di dalam negeri tetap terkendali di kisaran 2% – 4% sesuai target Bank Indonesia pada tahun 2023, dan diperkirakan terus menunjukkan penurunan. Tingkat inflasi pada tahun 2023 diperkirakan akan mencapai 3% dan pada tahun 2024 akan mencapai 3,19%, tetap pada koridor BI. Pengelolaan pasokan yang baik turut menopang laju penurunan inflasi, terutama dari sisi harga pangan.
[…] Seperti diperkirakan, Bank Indoensia (BI) mempertahankan suku bunga acuan pada level 6% pada Rapat Dewan Gubernur, 20-21 Desember 2023. […]