Bank Mandiri Tak Revisi Target Kredit Tahun Ini, Meski Pertumbuhan Industri Melambat

0
171

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk tak merevisi target pertumbuhan kredit pada tahun 2023 ini, meskipun  tren pertumbuhan kredit secara industri mengalami perlambatan.

Sampai Juni 2023, Bank Mandiri mencatatkan pertumbuhan kredit secara konsolidasi sebesar 11,75% year on year (YoY), mencapai Rp1.272 triliun. Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi mengatakan pertumbuhan kredit Bank Mandiri pada semester pertama 2023 tersebut merata baik dari segmen wholesales yang secara bank only tumbuh sebesar 9,89% YoY, dan segmen ritel bank only yang tumbuh 11,51% YoY.

“Pertumbuhan kredit tersebut sejalan dengan strategi kami yang fokus untuk mengoptimalisasi ekosistem nasabah wholesales termasuk bisnis turunannya,” ujar Darmawan dalam konferensi pers, Senin (31/7).

“Kami memang melihat kondisi makro ekonomi tetap solid dimana GDP tetap konsisten tumbuh di atas 5%, inflasi yang terkendali pada level 3-3,5% dan berbagai leading indicators seperti Mandiri Spending Index, kemudian consumer confidence index dan juga PMI yang menunjukkan nilai yang positif,” tambah Darmawan.

Pertumbuhan kredit Bank Mandiri yang masih melaju kencang ini terjadi di tengah perlambatan pertumbuhan kredit dan Dana Pihak Ketiga (DPK) industri perbankan nasional. Per Juni 2023, kredit perbankan tumbuh 7,76% YoY dan DPK tumbuh 5,79% YoY.

Baca Juga :   Dalam Rangka Dukung PEN, Bank Mandiri Telah Salurkan Kredit Rp 26,9 Triliun

“Di tengah tantagan perlambatan tersebut Bank Mandiri menargetkan pertumbuhan kredit masih di atas pertumbuhan industri sehingga kami mempertahankan corporate guidance untuk pertumbuhan kredit konsolidasi tetap kisaran 10-12% dan NIM konsolidasi juga tetap pada kisaran 5,3%-5,6%,” ujar Darmawan.

Laju kencang pertumbuhan kredit Bank Mandiri terjadi dengan tetap menjaga kualitas aset. Secara konsolidasi, Non Performing Loan (NPL) sebesar 1,64% dan cost of credit sebesar 1,19%.

“Kami perkirakan tingkat kualitas aset tetap terjaga hingga akhir tahun. Oleh karena itu kami juga merevisi guidance cost of credit secara konsolidasi di akhir tahun nanti menjadi di kisaran 1,1% sampai dengan 1,3%, lebih baik dari guidance sebelumnya yang di kisaran 1,3% sampai 1,5%,” jelasnya.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics