Bappenas: Pertumbuhan Ekonomi 2021 Diperkirakan di Atas 3%
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) /Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan mencapai 3,1% pada Semester I/2021. Angka ini dicapai karena pertumbuhan pada Kuartal II/2021 mencapai sekitar 7,1%.
Menurut Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, berbagai lembaga ekonomi internasional juga memproyeksikan pertumbuhan Indonesia untuk 2021. Dana Moneter Internasional (IMF), misalnya, memperkirakan sekitar 3,9% dan 2022 mencapai 5,9%.
“Sementara Bank Dunia memperkirakan sekitar 4,4% untuk 2021 dan 5,0% untuk 2022. Sedangkan Bank Pembangunan Asia (ADB) memperkirakan sekitar 4,1% untuk 2021 dan 5,0% untuk 2022dan OECD memperkirakan 4,7% untuk 2021 dan 5,1% untuk 2022,” kata Suharso ketika rapat dengan Komisi XI DPR, Senin (30/8).
Menurut Suharso, ada perkembangan yang menarik di dunia bahwa berdasarkan world merchandise trade volume terjadi pertumbuhan yang lumayan. Juga terjadi kenaikan atau rebound global foreign direct investment (FDI) inflows forecast.
Untuk sasaran outlook 2021, kata Suharso, sebagaimana yang telah disampaikan, maka terutama untuk pertumbuhan ekonomi, mudah-mudahan pertumbuhan konsumsi bisa bertahan, pertumbuhan diperkirakan di atas 3% untuk tahun ini. Sementara tingkat pengangguran terbuka pada tahun ini diperkirakan sekitar 6,8%.
“Sedangkan perkiraan tingkat kemiskinan antara 9,5-10,1%. Kemudian, rasio gin dari 0,377-0,382, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) antara 72,60-72,65, penurunan emisi gas rumah kaca 23,55 dan nilai tukar petani antara 102-104,” kata Suharso.
Selama ini, kata Suharso, sasaran pertumbuhan ekonomi jangka menengah Indonesia sulit tercapai sebab pertumbuhan stagnan di angka 5%. Dan bisa dilihat setiap 5 tahun dari krisis 1998, RPJMN 2005-2009, lalu 2010-2014 dan 2015-2019 relatif pertumbuhannya di angka 5%.
“Dan sejak 2014 kita lihat bahwa pertumbuhan ekonomi kita senantiasa tumbuh di bawah potensialnya. Kalau potensialnya cukup tinggi tapi aktualnya di bawah,” kata Suharso.