CEO Danantara Ungkap Penerimaan Dividen BUMN, Portofolio Investasi hingga Proyeksi Pendapatan 5 Tahun

Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) akan fokuskan portofolio investasinya mayoritas ke dalam negeri. Sekitar 20% akan diarahkan untuk portofolio investasi luar negeri.
Chief Executive Officer (CEO) Danantara, Rosan P. Roeslani menyampaikan Danantara akan mengelola aset sebesar Rp15.000 triliun. Pendanaan Danantara tidak bergantung dengan penyertaan modal negara (PMN) melalui APBN, melainkan dari dividen perusahaan negata yang akan dikelola ulang untuk proyek-proyek strategis.
Saat acara Meet The Leaders yang diselenggarakan Universitas Paramadina pada 13 Juni 2025, Rosan mengatakan dividen yang sebelumnya langsung masuk ke negara, kini bisa dimanfaatkan untuk investasi di sektor industri yang menciptakan quality jobs.
Ia memperkirakan bahwa pada tahun ini saja, Danantara akan menerima laba sebesar US$7 miliar, atau setara dengan sekitar Rp120–150 triliun yang akan digunakan untuk mendorong pertumbuhan sektor riil.
Rosan juga menegaskan bahwa 80% portofolio investasi Danantara akan difokuskan di dalam negeri, sementara 20% akan diarahkan ke luar negeri. Dalam lima tahun, strategi ini diperkirakan dapat menghasilkan pendapatan sebesar US$135 juta.
Investasi, menurut Rosan, bukan hanya soal menanam modal, tetapi juga tentang menciptakan nilai tambah dan efisiensi, terutama bagi BUMN yang selama ini belum optimal.
“Danantara akan menjadi jembatan untuk meningkatkan kepercayaan investor asing. Dengan dana yang kami miliki, kami bisa leverage investasi menjadi 4 hingga 5 kali lipat dari jumlah awal,” kata Rosan.
Leave a reply
