ICDX Dorong Peningkatan Literasi Keuangan Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Esa Unggul di ICDX berkunjung ke kantor ICDX pada Selasa, 14 Januari 2025/Foto: Dok.ICDX
Indonesia Commodity & Derivative Exchange (ICDX) atau Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) mendorong agar kelompok populasi berusia 18 hingga 25 tahun memiliki pengetahuan yang memadai tentang keuangan.
Nursalam, Direktur ICDX mengatakan, kelompok usia 18-25 tahun adalah penduduk yang sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi.
Karena itu, sebaiknya mereka memiliki tingkat literasi keuangan yang baik. Setelah masuk dunia kerja dan memiliki sumber pendapatan sendiri, mereka diharapkan paham tentang bagaimana pengelolaan keuangan termasuk bagaimana berinvestasi.
“Untuk itu, perlu upaya upaya bersama untuk meningkatkan angka literasi bagi kelompok usia ini,” ujar Nursalam di sela-sela kunjungan mahasiswa Universitas Esa Unggul di ICDX pada Selasa, 14 Januari 2025.
Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2024 yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, tingkat literasi keuangan kelompok usia 18-25 tahun sebesar 70,19 persen, lebih rendah dari tingkat literasi kelompok usia 26-35 tahun sebesar 74,82 persen, dan 36-50 tahun sebesar 71,72 persen.
“ICDX sangat mendukung dan memberikan kontribusinya dalam upaya untuk terus mendorong peningkatan literasi keuangan kepada masyarakat. Salah satu yang kami jalankan adalah memberikan literasi tentang perdagangan berjangka komoditi kepada para mahasiswa. Melalui ICDX Academy, kami secara berkelanjutan melakukan literasi ke berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Harapannya, upaya ini bisa memberikan kontribusi untuk peningkatan tingkat literasi keuangan masyarakat, khususnya bagi para mahasiswa,” jelasnya.
Abdul Haeba Ramli, Wakil Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Esa Unggul mengapresiasi apa yang dijalankan ICDX dalam memberikan literasi keuangan khususnya dalam hal perdagangan berjangka komoditi kepada mahasiswa Universitas Esa Unggul.
“Harapan kami, kegiatan seperti ini akan dapat terus terjalin dengan kami, yang tentunya memberikan pemahaman yang baik bagi para mahasiswa terkait industri ini,” ujar Abdul.
Secara keseluruhan, mengutip Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024, indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia mencapai 65,34%. Artinya, dari lebih dari 281 juta jiwa populasi Indonesia pada 2024, hanya 65,43 persen yang memiliki pengetahuan, ketrampilan, keyakinan, sikap dan perilaku terhadap keuangan.