
Januari-September 2023, BSI Bukukan Laba Bersih Rp4,2 Triliun, Naik 31,04% YoY

Direktur Utama BSI, Hery Gunardi
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI menorehkan kinerja keuangan yang positif di tengah lingkungan industri yang kompetitif dan rezim suku bunga tinggi.
Direktur Utama BSI, Hery Gunardi mengatakan di tengan lingkungan industri yang kompetitif dan rezim suku bunga tinggi, BSI “bisa tetap tumbuh dengan baik,” hingga kuartal ketiga 2023.
“Kita berharap bisa berlanjut di kuartal IV 2023 dan harapannya terus tumbuh dengan baik di tahun 2024,” ujar Hery dalam konferensi pers paparan kinerja Kuartarl III 2023, Selasa (31/10).
Sepanjang Januari-September 2023, BSI membukukan laba bersih sebesar Rp4,2 triliun, naik 31,04% dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau year on year (YoY).
Laba operasional pra-pencadangan (PPOP) tercatat sebesar Rp7,9 triliun, naik 13,56% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan laba ini, jelas Hery, didorong “oleh pertumbuhan volume pembiayaan yang mendorong pendapatan margin bagi hasil yang juga mengalami pertumbuhan cukup bagus sebesar 15,74% secara tahunan.”
Aset BSI mengalami pertumbuhan sebesar 14,23% YoY menjadi sebesar Rp320 triliun. Penyaluran pembiayaan tumbuh 15,94% YoY, dengan total pembiayaan BSI mencapai Rp232 triliun. Kemudian, dana pihak ketiga mencapai Rp262 triliun atau tumbuh sekitar 6,91% secara tahunan dengan produk tabungan mengalami pertumbuhan sebesar 5,24%.
“Dengan kualitas pembiayan yang bagus dan strategi mendorong dari sisi pertumbuhan pendapatan margin dan kita mengendalikan cost of fund dengan baik, termasuk me-manage Operating Expense (OpEx) sesuai dengan apa yang kita harapkan, sehingga laba bersih BSI di kuartal III 2023 tetap mengalami pertumbuhan 31,04% secara tahunan, sehingga total laba bersih BSI di kuartal III 2023 ini mencapai Rp4,20 triliun,” ujar Hery.
BSI optimis hingga akhir tahun nanti kinerja keuangan tetap terjaga positif. Ade Cahyo Nugroho, Direktur Keuangan & Strategi BSI mengatakan meskipun suku bunga acuan mengalami kenaikan, tetapi pembiayaan BSI diperkirakan tetap tumbuh di kisaran 15%.
“Kita melihat, meskipun ada kenaikan suku bunga referensi, tetapi demand dari masyarakat baik yang sifatnya demand pembiayaan atau kredit konsumer sampai dengan korporasi masih cukup besar. Ini yang membuat kita masih optimis sampai akhir tahun ini rasanya loan growth di kisaran 15% itu sesuatu yang masih sangat mungkin untuk dicapai,” ujar Cahyo.
Tren pertumbuhan ini, tambah Cahyo, bahkan berlanjut hingga tahun depan. “Khusus untuk segmen korporasi juga kita happy sekarang alignment dengan Bank Mandiri juga semakin baik. Jadi, nasabah-nasabah Bank Mandiri korporasinya yang membutuhkan fasilitas pembiayaan syariah juga mulai kita penuhi sehingga itu yang membuat kita optimis, rasanya bisa aline dengan target awal,” ujar Cahyo.
Leave a reply
