Jokowi Berbagi Cerita soal Perjalanan Karier Politik kepada Relawan, Kuncinya: Kepercayaan!
Kepercayaan menjadi kata kunci utama ketika Presiden Joko Widodo memutuskan terjun dalam dunia usaha dan politik. Dalam membangun karier politik, kata Jokowi, sejak awal berkecimpung selalu menerapkan kepercayaan dalam bekerja yang dinilai sebagai landasan ketika menjalankan suatu pekerjaan.
“Begitu juga saat saya masuk di politik juga sama, yang saya bangun tidak ini, ini, ini, ndak. Hanya satu yang saya bangun adalah trust, kepercayaan. Itu yang sulit,” kata Jokowi dalam acara Rapat Kerja Nasional Relawan Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (16/9).
Ketika melakukan hal itu, kata Jokowi, pihaknya mendapat banyak kepercayaan dari orang-orang yang melihat timnya dan kabinetnya bekerja. Di samping itu, tampilan fisiknya justru menjadi keunggulan dalam membangun suatu kepercayaan.
“Face ndeso-ndesoan. Karena kalau saya pindah ke face modern mungkin orang-orang tidak percaya,” ujar Jokowi.
Jokowi melanjutkan, ketika menjadi wali kota Solo selama 2 periode, tingkat elektabilitasnya semakin meningkat jika dibandingkan dengan pertama kali terjun ke bidang politik. Ketika pertama kali mencalonkan diri sebagai wali kota Solo, Jokowi hanya meraih 37% suara dari masyarakat yang memilihnya.
“Saat wali kota saya di periode kedua, saya dipilih 91% pada saat itu. Tapi periode pertama saat saya mulai itu 37% dipilih. Tapi tidak apa-apa 37% yang penting menang,” ujar Jokowi.
Begitu pula ketika maju sebagai kandidat presiden pertama kali, menurut Jokowi, ketika itu fokusnya meningkatkan kepercayaan negara-negara luar terhadap Indonesia. Meski sulit dilakukan, Jokowi mendorong agar kepercayaan menjadi hal utama yang dilakukan, khususnya menampilkan citra Indonesia yang disegani negara lain.
“Bergaul dengan para pemimpin di Asean, di G20, di APEC (Asia-Pasific Economic Cooperation). Tapi sekarang saya minta, saya berani minta karena bargaining posisi kita yang baik. Saya ingin hanya mencoba, melihat, posisi kita ini bagaimana, kuat atau tidak kuat,” kata Jokowi.
Karena itu, kata Jokowi, Indonesia memiliki landasan yang kuat menjadi negara maju dengan adanya kepercayaan. Berbekal kepercayaan itu, Indonesia dinilai bisa bersaing dengan negara-negara lain.
“Ini menunjukkan bahwa ini negara besar, Indonesia negara besar, bukan negara kaleng-kaleng kita ini,” ujar Jokowi.