Jokowi: Jangan Pikir Bank Syariah Indonesia Ini Hanya untuk Umat Muslim

0
388

Presiden Joko Widodo meluncurkan secara resmi PT Bank Syariah Indonesia Tbk, yang merupakan merger dari tiga bank syariah milik BUMN yaitu BRI Syariah, Mandiri Syariah dan BNI Syariah. Presiden berharap bank hasil merger ini menjadi bank yang universal.

“Artinya harus terbuka, harus inklusif, harus menyambut baik siapa pun yang ingin menjadi nasabah agar menjangkau lebih banyak masyarakat di Tanah Air. Jadi, jangan berpikir, Bank Syariah Indonesia ini hanya untuk umat muslim saja, yang non muslim pun juga harus diterima dan disambut baik menjadi nasabah Bank Syariah Indonesia. Semua yang mau bertransaksi atau berinvestasi secara syariah harus disambut sebaik-baiknya,” ujar Presiden dalam arahannya saat peluncuran resmi bank tersebut di Istana Negara, Senin (1/2).

Selain berharap agar inklusif, Presiden juga berharap Bank Syariah Indonesia memaksimalkan penggunaan teknologi digital. “Digitalisasi ini wajib  agar bisa menjangkau mereka yang selama ini belum terjangkau oleh layanan perbankan,” ujarnya.

Bank Syariah Indonesia juga harus mampu menarik minat generasi muda milenial untuk menjadi nasabah karena jumlah generasi muda milenial Indonesia saat ini mencapai 25,87% dari total 270 juta penduduk Indoneisa. “Ini sebuah jumlah yang sangat besar,” tandas Presiden.

Baca Juga :   Bank Syariah Indonesia Resmikan Unit Pengelola Zakat

Dari sisi produk dan layanan, Presiden berharap agar produk dan layanan keuangan syariah dari Bank Syariah Indonesia ini kompetitif, memenuhi kebutuhan berbagai segmen konsumen mulai dari UMKM, korporasi sampai ritel, dan mampu memfasilitasi nasabah agar cepat naik kelas dan menjadi tulang punggung ekonomi negara.

“Sebagai barometer perbankan syariah di Indoneisa, serta nantinya insyaallah regional dan dunia, saya mengharapakan Bank Syariah Indonesia harus jeli dan gesit, menangkap peluang, harus mampu menciptakan tren-tren baru dalam perbankan syariah dan bukan hanya mengikuti tren yang sudah ada,” ujarnya.

Presiden optimistis ekonomi syariah Indonesia akan tumbuh sangat cepat dan akan berkontribusi besar dalam mewujudkan kesejahteraan umat dan maysarkat. Peluncuran Bank Syariah Indonesia merupakan bagian dari upaya pengembangan ekonomi syariah di Indonesia.

“Saya menyambut baik peluncuran Bank Syariah Indonesia Tbk pada hari ini. Saya menaruh harapan besar agar Bank Syariah Indonesia ini memberikan kontribusi besar dalam pegembangan ekonomi syariah yang mensejahterakan umat dan mensejahterakan seluruh rakyat Indonesia,” ujarnya.

Baca Juga :   Bank Syariah Indonesia Lakukan Auto Migrasi Rekening Nasabah BRIsyariah

Ia mengatakan sudah lama Indonesia dikenal sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Status ini sudah menjadi salah satu identitas global Indonesia  dan menjadi salah satu identitas kebanggan Indonesia. Maka, menurut Presiden, sudah sewajarnya Indonesia menjadi salah satu negara yang terdepan dalam hal perkembagan ekonomi syariah.

Berdasarkan data The State of the Global Islamic Economy report, sektor ekonomi syariah Indonsia telah mengalami pertumbuhan yang berarti. Tahun 2018 ekonomi syariah Indonesia berada di peringkat 10 dunia, tahun 2019 naik menjadi peringkat yang ke lima dunia dan tahun 2020 ekonomi syariah Indoneisa berada pada peringkat keempat dunia.

“Kenaikan peringkat tersebut harus kita syukuri. Namun kita harus terus bekerja keras untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat gravitasi ekonomi syariah  regional dan global,” ujar Presiden.

Presiden juga mengapresiasi kinerja perbankan syariah yang tumbuh stabil di tengah pandemi Covid-19 pada tahun lalu. Pertumbuhan perbankan syariah, kata Jokowi, bahkan lebih tinggi dibandigkan pertumbuhan bank konvensional.

Dari sisi aset, beber Presiden, bank syariah tumbuh 10,97% secara tahunan. Sementara bank konvensional tumbuh 7,7%. Demikian juga dari sisi dana pihak ketiga, bank syariah tumbuh 11,56% secara tahunan, sedikit di atas bank konvensional yang tumbuh 11,49%. Kemudian dari sisi pembiayaan, tumbuh 9,42% secara tahunan, jauh lebih tinggi dari bank konvensional yang hanya tumbuh 0,55%.

Leave a reply

Iconomics