Kemendag Gandeng Satgas Pangan dan Dinas Perdagangan Daerah Awasi Harga Serta Pasokan Minyakita
Pemerintah lewat Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan pemangku kepentingan lainnya siap mengawasi harga dan pasokan minyak goreng di setiap daerah dalam rangka menjaga stabilitas menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025. Kemendag bersama Satuan Tugas (Satgas) Pangan dari Kepolisian RI (Polri) dan dinas-dinas perdagangan di berbagai daerah yang akan mengawasi harga dan pasokan minyak tersebut.
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengataskan, pihaknya berkomitmen untuk terus mengawasi dan memantai di tiap-tiap daerah agar harga, distribusi, dan pasokan Minyakita dapat terjaga dengan baik. “Kami menggelar rapat koordinasi (Rakor) untuk memastikan ketersediaan barang kebutuhan pokok, terutama minyak goreng, agar terjaga dengan baik dalam persiapan menyambut momen Nataru dan Lebaran 2025,” kata Budi dalam Rakornas Persiapan Natal dan Tahun Baru di gedung Kemendag, Jakarta, Kamis (28/11).
Posisi harga Minyakita, kata Budi, berada di kisaran Rp 17.100 per liter dan itu masih berada di atas harga eceran tertinggi (HET) Rp 15.700 per liter. Bahkan di beberapa wilayah, harga Minyakita paling murah sesuai dengan HET yang berlaku.
Naiknya harga di wilayah Indonesia bagian timur, kata Budi, lantaran meningkatnya permintaan terhadap minyak goreng. Itu sebabnya, Kemendag akan segera menindaklanjuti daerah-daerah itu dengan mengirimkan pasokan.
“Harga Minyakita saat ini relatif stabil. Pasokan tidak ada masalah. Pergerakan harga minyak goreng berkorelasi terhadap andil inflasi, sehingga perlu upaya bersama antara pemerintah, dan pelaku usaha untuk menjaga ketersediaan dan stabilitas harga,” ujar Budi.
Dengan demikian, kata Budi, seluruh stakeholders sepakat untuk berkolaborasi dalam menjaga pasokan Minyakita agar tersedia di seluruh Indonesia.