Masih Berpolemik, Anggota DPR Ini Sebut Harga Tes PCR Indonesia Tergolong Murah

Tangkapan layar, Wakil Ketua Komisi IX DPR Emanuel Melkiades Laka Lena/Iconomics
Harga tes polymerase chain reaction (PCR) di Indonesia dinilai masih tergolong murah bila dibandingan dengan beberapa negara lain. Di Malaysia, misalnya, harga tes PCR berkisar Rp 500 ribu, Singapura Rp 1 juta dan Filipina Rp 1 juta.
“Kalau saya lihat ini bahwa kita harus meluruskan bahwa PCR ini salah satu metode yang paling baik bagi kita, dan kalau kita lihat perbandingan di berbagai negara memang kita ini termasuk yang termurah,” kata Wakil Ketua Komisi IX DPR Emanuel Melkiades Laka Lena dalam sebuah diskusi virtual pada Jumat (12/11) lalu.
Karena itu, kata Melki, pihaknya mendorong pemerintah untuk meninjau kembali harga tes PCR yang berlaku saat ini. Dengan demikian, tidak membebani pihak-pihak yang memang memiliki kepentingan dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
“Kalau kita bisa membuka data, jangan sampai penurunan angkanya atau harga PCR ini justru membuat teman-teman di lapangan menjadi kesulitan,” ujar Melki.
Selain itu, kata Melki, pemerintah juga perlu mendistribusikan alat tes PCR ke tempat -tempat terpencil yang berada di titik-titik perbatasan antara Indonesia dengan negara lain. Apalagi daerah terpencil itu berpotensi kasusnya naik sehingga alat tes PCR perlu didistribusikan ke sana.
“Katakanlah daerah-daerah yang menjadi lalu lintas manusia, ataupun banyak orang bergerak dan keluar masuk ini,” kata Melki.
Pemerintah karena itu, kata Melki, dapat mengambil tindakan cepat mengenai standar pemberlakuan tes PCR baik dari sisi harga maupun durasi waktunya. DPR berjanji akan terus mengawal penanganan Covid-19 di Indonesia khususnya yang menyangkut dengan harga PCR yang menjadi polemik saat ini.
“Jadi dalam konteks untuk memastikan agar kita punya standar yang sama baik itu harga maupun juga keadilan PCR di berbagai tempat terutama di daerah yang menjadi titik sambung di berbagai tempat, plus kecepatan yang baku bagi pelaksanaan PCR ini mestinya negara bisa hadir juga membantu apabila di tempat tersebut memang butuh bantuan pemerintah,” kata Melki.
Leave a reply
