Maskapai Asing Tambah Rute Penerbangan ke Indonesia, Kemenparekraf Harap Dongkrak Kunjungan Wisman

0
47

Sejumlah perusahaan penerbangan internasional ramai-ramai menambah rute dan kapasitas penerbangan ke Indonesia. Langkah ini diharapkan mendongkrak kunjungan wisatawan mancangera (wisman) ke Indonesia, yang masih belum mencapai kondisi sebelum pandemi.

Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Nia Niscaya mengungkapkan salah satu maskapai yang baru mengumumkan penambahan kapasitas penerbangan ke Indonesia adalah Emirates, maskapai asal Uni Emirat Arab. 

Nia mengatakan mulai 1 September sampai 26 Oktober 2024, Emirates akan mengoperasikan dua armada pesawat Airbus A380 yang melayani 14 kali penerbangan per pekan ke Bali.

Nia mengatakan, dengan adanya penambahan armada penerbangan ini, maka kapasitas penerbangan Emirates pun akan bertambah dari 7.301 kursi per pekan menjadi 8.610 kursi per pekan.

 “Ini memberikan peluang mendatangkan wisman dari berbagai negara karena layanan Emirates itu mencapai lebih dari 150 destinasi,” kata Nia dalam keterangan yang dikutip, Rabu, 7 Agustus.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Januari-Juni 2024 jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 6,41 juta kunjungan. Meski naik 21,02% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, tetapi jumlah kunjungan tersebut masih lebih rendah dibandingkan periode yang sama pada 2019 atau sebelum pandemi. Saat itu, kunjungan wisaman mencapai 7,71 juta kunjungan.

Baca Juga :   Perluas Konektivitas Jaringan Penerbangan, Garuda Inodonesia dan Emirates Jalin Kemitraan

Selain Emirates, Kemenparekraf juga mencatat sejumlah maskapai asing baru-baru ini mengumumkan membuka rute penerbangan baru ke Indonesia. Di antaranya Jeju Air, Batik Air Malaysia, Air Asia, China Southern Airlines, dan Starlux.

Jeju Air merupakan maskapai penerbangan asal Korea Selatan yang akan membuka rute penerbangan Incheon menuju Denpasar, Bali dan sebaliknya mulai 27 Oktober 2024.

Lalu, Batik Air Malaysia akan membuka rute penerbangan dari Kuala Lumpur ke beberapa tujuan di Indonesia, yaitu Surabaya, Lombok, Padang, dan Pekanbaru dengan kapasitas penerbangan masing-masing 150 penumpang. Untuk penerbangan Kuala Lumpur-Surabaya dan Kuala Lumpur-Lombok telah dilaksanakan inaugural flight pada  31 Juli 2024, sementara Kuala Lumpur-Padang dan Kuala Lumpur-Pekanbaru dijadwalkan pada 10 Agustus 2024.

Air Asia juga membuka rute penerbangan ke enam kota di Indonesia. Diawali dengan rute Brunei – Jakarta mulai 2 Agustus 2024 dengan jadwal penerbangan tiga kali dalam satu pekan. Selanjutnya rute Kota Kinabalu – Denpasar mulai 9 Agustus 2024 dengan jadwal tiga kali sepekan; rute Phuket – Denpasar mulai 10 Agustus 2024 dengan jadwal tiga kali sepekan; Cairns – Denpasar mulai 15 Agustus 2024 dengan jadwal tiga kali sepekan; Kota Kinabalu – Manado mulai 1 September 2024 dengan jadwal tiga kali sepekan; serta Kuala Lumpur – Labuan Bajo mulai 2 September 2024 dengan jadwal tiga kali sepekan. 

Baca Juga :   Resmi Jadi Mitra NBA, Emirates akan Muncul di Turnamen NBA Cup hingga NBA All Star Game

Sementara, Starlux yang merupakan maskapai penerbangan full service baru asal Taiwan akan membuka rute baru Taipei – Jakarta mulai 1 September 2024. Rencana penerbangan akan dilakukan sebanyak lima kali dalam satu pekan. 

Terakhir adalah China Southern Airlines. Salah satu maskapai utama Tiongkok ini direncanakan membuka kembali rute Shenzhen – Denpasar  mulai 19 Agustus 2024, dengan jadwal tujuh kali sepekan.

Nia mengatakan, tentunya penambahan rute penerbangan ini diharapkan bisa mengakomodir peningkatan jumlah kunjungan wisman dan menunjang pergerakan wisatawan nusantara dan wisatawan nasional. Terlebih, berdasarkan data global distribution system (GDS) Amadeus, saat ini Indonesia telah menjadi salah salah satu destinasi wisata pilihan wisman.

Berdasarkan GDS Amadeus, jumlah pencarian travel date dengan kata kunci Indonesia mencapai angka 689 juta (per 5 Agustus 2024). Kemudian, dari angka book return travel date (per 5 Agustus 2024), ada 1,33 juta booked travel date ke Indonesia. Dari angka-angka tersebut diketahui bahwa rasio searching-booking by travel date (per 5 Agustus 2024) adalah 0,193% booking atau 0,193 booking dalam 100 searching.

Baca Juga :   Meningkat di 2021, Potensi Ekonomi Kreatif Masih Bisa Dikembangkan di 2022

“Data GDS Amadeus menunjukkan adanya potensi 687 atau sekitar 99,81% searching yang dapat dipenetrasi dan distimulus untuk melakukan transaksi booking. Dari data pencarian tersebut mengindikasikan bahwa Indonesia sudah mulai menjadi top of mind wisatawan mancanegara (wisman). Namun, tentunya masih perlu diupayakan berbagai kebijakan yang memudahkan wisman untuk datang ke Indonesia, serta promosi dan pemasaran yang lebih agresif,” ujar Nia

Leave a reply

Iconomics