Menko Perekonomian: Konsumsi Rumah Tangga Nasional Masih di Tahap Normal
Kementerian Koordinator (Kemenko) Perekonomian menilai konsumsi rumah tangga nasional masih berada dalam tahap normal, meski berada di bawah pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,05% pada Kuartal II/2024. Ukurannya bisa dilihat dari naiknya konsumsi rumah tangga di angka 4,93% sehingga berkontribusi sebesar 54,53% dari total produk domestik bruto (PDB) pada Kuartal II/2024.
“Bulan Ramadhan tentu mendorong konsumsi ini dan kegiatan mobilitas dari masyarakat, termasuk kegiatan-kegiatan di hotel, restoran, dan kafe,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan resminya di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (5/8).
Airlangga mengatakan, pertumbuhan ekonomi nasional pada Kuartal II/2024 mencapai 5,05% secara tahunan (yoy). Angka tersebut masih jauh lebih baik daripada pencapaian PDB negara-negara lainnya.
Sebagai contoh, kata Airlangga, Tiongkok hanya mampu mencatatkan pertumbuhan sebesar 4,7%, Singapura 2,9%, Korea Selatan 2,3%, dan Meksiko 2,24%. Pertumbuhan ekonomi turut didukung dari tingkat inflasi yang terkendali sebesar 2,13%.
“Kemudian kalau kita lihat dari berbagai komponen, seluruhnya positif, baik dari segi konsumsi rumah tangga kita 4,93% dengan share 54,53%, pengeluaran daripada lembaga non-profit yang melayani rumah tangga (LNPRT), kemudian juga konsumsi pemerintah positif, pendapatan negara bukan pajak (PNBP), ekspor barang dan jasa, kemudian impor barang dan jasa,” ujar Airlangga.
Sebagai informasi, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) konsumsi rumah tangga pada Kuartal II/2024 tumbuh 4,93%. Pencapaian tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 5,22% untuk tahun 2023, dan 5,52% pada tahun 2022.