Selama Kuartal I-2023, Industri Asuransi Jiwa Bayarkan Klaim dan Manfaat Senilai Rp45,56 Triliun

Pembayaran klaim dan manfaat membuktikan industri asuransi jiwa Indonesia masih kukuh meski secara bisnis mengalami penurunan pendapatan. Pembayaran klaim dan manfaat juga merupakan bentuk tanggung jawab perusahaan asuransi jiwa atas komitmen yang dijanjikan kepada para pemegang polis atau penerima manfaat.

Secara keseluruhan total klaim dan manfaat yang dibayarkan oleh industri asuransi jiwa untuk periode Januari sampai Maret 2023 tercatat mengalami peningkatan jika dibandikan periode yang sama di tahun 2022 yaitu mencapai Rp45,56 triliun atau meningkat sebesar 5,1%. Jumlah penerima manfaat atas klaim dan manfaat tersebut tercatat 3,8 juta orang.

“Ini menjadi bukti bahwa industri ini merupakan industri yang kuat dan mampu menunaikan kewajibannya dalam pembayaran klaim sesuai dengan kontrak polis yang telah disepakati,” ujar Elin Waty, Ketua Bidang Kanal Distribusi & Inklusi Tenaga Pemasar Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) dalam konferensi pers kinerja asuransi jiwa di kantor AAJI, Rabu (24/5).

Tantangan bagi pelaku industri ini adalah mengedukasi para nasabah atau pemegang polis bahwa asuransi merupakan instrumen proteksi jangka panjang. Edukasi ini penting mengingat jumlah klaim surrender atau klaim karena menghentikan kontrak di tengah jalan memiliki porsi paling besar yaitu 58,7% yaitu Rp26,75 triliun. Klaim surrender ini mengalami peningkatan signifikan 39% dibanding periode yang sama tahun lalu.

“Tingginya klaim surrender yang dilakukan oleh para pemegang polis selama tahun 2023 menjadi tugas bersama bagi para pelaku industri untuk terus meningkatkan edukasi kepada masyarakat bahwa industri asuransi jiwa merupakan kontrak jangka panjang. Manfaat atas produk asuransi jiwa ini akan dirasakan lebih maksimal pada masa akhir kontrak,” ujar Elin.

Sementara itu klaim akhir kontrak tercatat sebesar Rp5,41 triliun, menurun 52,4% dibanding periode yang sama tahun lalu. Kemudian klaim partial withdrawal tercatat sebesar Rp3,96 triliun turun 19,5%.

Pembayaran klaim meninggal dunia mengalami penurunan 5,8% year on year menjadi Rp2,89 triliun. Sementara pembayaran klaim kesehatan mencapai Rp4,6 triliun naik 38,6%. Klaim lain-lain tercatat sebesar Rp1,94 triliun meningkat 17,6%.