Telkomsel Siap Fasilitasi Pemanfaatan 5G untuk Sektor Industri
PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) siap memfasilitasi pemanfaatan teknologi 5G pada sektor industri di Indonesia untuk mempercepat transformasi digital pada sektor industri. Setelah bekerja sama dengan Schneider Electric pada Juni lalu, anak usaha Telkom Indonesia ini akan terus menjajaki penggunaan (usecase) lainnya pada berbagai sektor industri di Indonesia.
“5G dengan industri 4.0 ini menurut saya ini satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Artinya, saling melengkapi. 5G sendiri akan mendukung akselerasi industri 4.0. Kemudian, 5G juga tidak bisa berjalan dengan baik kalau misalnya tidak didukung dengan industrinya sendiri,” ujar Indra Mardiatna Vice President Technology Strategy, Telkomsel, dalam webinar ‘Strategi Pengembangan 5G di Indonesia untuk Mangkatalisasi Industri 4.0’ yang diadakan oleh The Iconomics, Jumat (20/8).
Telkomsel merupakan operator seluler pertama di Indonesia yang mendapat izin dari pemerintah untuk menggelar layanan 5G di Indonesia. Indra mengatakan sebelum memperoleh izin komersial untuk 5G dari pemerintah pada 24 Mei lalu, sejak 2017, Telkomsel sudah mulai melakukan ujicoba 5G. Bahkan pada 2018, Telkomsel melakukan demo penggunaan 5G pada ajang Asian Games 2018.
“Kemudian di November 2019 kita spesifik 5G untuk industri di Batam. Dan memang kami sudah rancang bahwa 5G ini akan sangat berguna untuk pengembangan industri,”ujarnya.
Saat ini, layanan 5G Telkomsel sudah tersedia di 9 kota yaitu Medan, Batam, Jakarta, Bandung, Solo, Surabaya, Bali, Makasar dan Balikpapan. “Khusus Jakarta kita mengenalkan di 6 residensial. Kita berpikir bahwa residensial ini sangat relevan dengan kondisi saat ini karena sebagian besar kita bekerja dari rumah dengan restriksi yang ada saat ini, PPKM dan sebagainya, tentunya ini menjadi relevan terutama bagi consmuer,” ujarnya.
Untuk sektor industri, Indra mengatakan Telkomsel memang menyasar industri yang sudah siap. Pada Juni lalu, Telkomsel sudah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Schneider Electric untuk mengembangkan 5G bersama-sama.
Ada beberap usacase yang disiapakan dalam kerja sama dengan Schneider Electric ini. Pertama, menghadirkan fitur live streaming virtual tour pabrik pintar Schneider Electric di Batam sehingga para mitra global dapat mengunjungi pabrik pintar dari berbagai belahan dunia. Kedua, menghadirkan teknologi EcoStruxure Augmented Operator Advisor berupa penerapan augmented reality menggunakan device (tablet) yang terhubung dengan jaringan 5G untuk membantu teknisi dalam aktivitas pemeliharaan jarak jauh. Ketiga, pengaplikasian sistem EcoStruxure Machine Advisor yang menghubungkan IoT connected product (sensors & drives) dengan online dashboard monitoring machine fleet management, sehingga proses produksi dapat dimonitor secara real-time melalui dashboard yang tersedia.)
“Kami juga melakukan diskusi dan penjajakan beberapa sektor dengan beberapa usecase yang sudah kita explore possibility untuk diimplementasikan di beberapa perusahaan. Seperti, drone monitoring, remote machinery, robotic dan seterusnya,” ujarnya.