Belajar dari Dirut Garuda, Bikin Keputusan Ketika Semua Informasi Sudah Lengkap

0
111
Reporter: Rommy Yudhistira

Ketika PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk sedang dilanda berbagai masalah keuangan dan operasional yang kompleks, Irfan Setiaputra justru bergabung sebagai Direktur Utama di maskapai milik negara itu. Berbekal pengalamannya, Irfan lantas membawa visi dan strategi untuk memulihkan Garuda dari krisis yang kompleks itu.

“Visi besar saya adalah membawa Garuda Indonesia menjadi maskapai yang lebih komprehensif dan efisien dengan fokus pada peningkatan layanan pelanggan dan pengelolaan sumber daya yang lebih baik,” kata Irfan di Indonesia Brand Forum (IBF) 2024 di Landmark Tower, Jakarta, Rabu (31/7).

Untuk mengatasi tantangan tersebut, kata Irfan, pihaknya membenahi keuangan Garuda melalui restrukturisasi dan dilanjutkan dengan perbaikan operasional. Digitalisasi pun menjadi salah satu inisiatif untuk memperbaiki operasional.

Ketika itu, kata Irfan, pihaknya mendorong Garuda mengadopsi solusi digital dalam berbagai aspek operasional, dari sistem pemesanan tiket, hingga manajemen armada. “Ingat, ambil keputusan ketika informasi cukup. Tapi jangan menunggu sampai informasi lengkap, karena akan lambat. Leadership is about making decision,” kata Irfan.

Baca Juga :   Semen Indonesia Bertransformasi 10 Tahun, Dirut Donny: Tantangan Baru akan Selalu Muncul dan Tidak Mudah

Setelah menjalankan beberapa strategi, lanjut Irfan, kinerja keuangan Garuda Indonesia mulai menunjukkan perbaikan seperti berhasil mencetak laba bersih sebesar US$ 71 juta pada akhir 2023. Kinerja positif tersebut sekaligus menandakan kebangkitan Garuda setelah 3 tahun berturut-turut membukukan kerugian.

Kemudian, kata Irfan, Garuda Indonesia turut memperoleh pendapatan operasional sebesar US$ 26,10 juta atau meningkat 11,29% dari tahun sebelumnya. Upaya restrukturisasi utang dan pengelolaan biaya operasional yang efisien turut berkontribusi pada perbaikan tersebut.

“Kepuasan pelanggan adalah kunci keberhasilan jangka panjang bagi maskapai,” tambah Irfan.

Sebagai informasi, Indonesia Brand Forum 2024 merupakan ajang tahunan yang digelar sejak 2013 sebagai bentuk kepedulian pada pengembangan merek-merek Indonesia. Event tahunan ini mengusung konsep yang unik karena menggabungkan conference, riset dan penulisan buku, dan awarding.

Setiap tahun IBF menghadirkan topik-topik kajian yang baru dan inovatif berdasarkan riset dan kajian mendalam mengenai strategi brand dan praktik terbaik branding di Indonesia. Kali ini, IBF 2024 menggelar conference yang menampilkan 12 pembicara, mayoritas CEO BUMN, dengan tema: Elephant Learns Flamenco: BUMN Menuju Indonesia Emas 2045 serta menerbitkan buku dengan judul yang sama.

Leave a reply

Iconomics