FIF Bukukan Laba Bersih Rp 3,3 T di Kuartal II/2024, Naik 8,8% Secara Tahunan

0
38
Reporter: Rommy Yudhistira

PT Federal International Finance (FIF) membukukan laba bersih Rp 3,3 triliun hingga Kuartal III/2024. Kinerja keuangan anak usaha PT Astra International Tbk itu naik 8,8% secara tahunan (yoy) dibanding 2023 yang mencapai Rp 3 triliun.

Direktur FIF Valentina Chai mengatakan, FIF turut mencatat nilai penyaluran pembiayaan sebesar Rp 34,1 triliun atau naik 7,1% secara yoy. Peningkatan itu selaras dengan kenaikan jumlah unit yang dibiayai, yakni mencapai 2,4 juta unit, atau naik 1,4% secara tahunan.

Kemudian, lanjut Valentina, FIF turut memperoleh peningkatan net service asset (NSA) sebesar 14,6% menjadi Rp 44,9 triliun hingga Triwulan III/2024. Juga mampu mempertahankan rasio non-performing finance (NPF) di level 0,02% sehingga menjadikannya sebagai salah satu perusahaan pembiayaan dengan kinerja sehat berdasarkan indikator yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Kenaikan dalam penyaluran pembiayaan mencerminkan komitmen kami untuk menjadi solusi keuangan yang andal bagi masyarakat Indonesia,” kata Valentina dalam keterangan resminya Jumat (25/10).

Dari masing-masing lini bisnis FIF, kata Valentina, FIF Astra yang menawarkan pembiayaan sepeda motor Honda memperoleh pertumbuhan penyaluran pembiayaan sebesar 10,2% yoy menjadi Rp 22,3 triliun. Peningkatan jumlah unit yang dibiayai mencapai 1,3 juta unit, naik 5,8% yoy per Kuartal III/2024.

Baca Juga :   BEI Imbau Investor Tak Perlu Panik Walau Kinerja Perdagangan Saham Turun

Masih kata Valentina, untuk lini bisnis Spektra yang menyediakan layanan pembiayaan elektronik, gadget, dan perabot rumah tangga, menurun secara nilai penyaluran pembiayaan sebesar 9,7% yoy menjadi Rp 315 miliar. Penurunan terjadi akibat tren pembelian barang secara daring yang dilakukan masyarakat.

Untuk pembiayaan multiguna Danastra, kata Valentina, meningkat secara nilai penyaluran pembiayaan menjadi Rp 10,3 triliun dengan kenaikan 3,1% secara yoy. Namun, secara unit yang dibiayai, turun sebesar 2,6% yoy menjadi 1,04 juta unit.

Dari sisi pembiayaan untuk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang ditawarkan Finatra, kata Valentina, terdapat penurunan penyaluran pembiayaan sebesar 13,5% yoy menjadi Rp 727 miliar. Penurunan disebabkan adanya persaingan dari industri perbankan yang menjadi tantangan utama.

Pada pembiayaan syariah umrah dan haji reguler yang dilayani oleh Amitra, ujar Valentina, mencatat peningkatan penyaluran pembiayaan sebesar 12,2% secara yoy menjadi Rp 416 miliar. Adapun jumlah unit yang dibiayai sebesar 4,3% yoy hingga Kuartal III/2024.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pemangku kepentingan atas kepercayaan yang diberikan kepada FIF sebagai solusi finansial pilihan dalam memenuhi berbagai kebutuhan,” tutur Valentina.

Leave a reply

Iconomics