Jasa Marga Proyeksikan Lonjakan Arus Lalu Lintas Keluar dari Jakarta 2,18 Juta Unit

0
14
Reporter: Rommy Yudhistira

PT Jasa Marga (Persero) Tbk memproyeksikan lonjakan arus lalu lintas yang keluar dari Jakarta sebanyak 2,18 juta kendaraan pada periode 21 Maret 2025 hingga 1 April 2025. Arus kendaraan itu berasal dari 4 gerbang tol (GT) utama, yakni GT Cikampek Utama, Kalihurip Utama, Ciawi, dan Cikupa.

Untuk mengantisipasi lonjakan itu, kata Corporate Communication and Community Group Head Jasa Marga Lisye Oktaviana, pihaknya akan memastikan seluruh kesiapan operasional ruas jalan tol yang dikelola Jasa Marga Group dalam keadaan optimal. Kesiapan itu dilakukan melalui serangkaian langkah strategis untuk menghadirkan pengalaman berkendara yang aman dan tenang bagi masyarakat.

Beberapa upaya yang dilakukan, kata Lisye, seperti menyiapkan beberapa ruas tol baru secara fungsional tanpa tarif. Beberapa ruas tersebut antara lain jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo (Prambanan-Taman Martani) sepanjang 6,78 km; jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi (Gending-Paiton) sepanjang 23,47 km; jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan (Sadang-Bojongmangu) sepanjang 31,25 km, secara tentatif sesuai diskresi kepolisian.

“Kami memprediksi puncak arus mudik terjadi pada tanggal 28 Maret 2025 (H-3 Lebaran) dengan pergerakan masyarakat keluar Jakarta sebanyak 232 ribu kendaraan, naik 50% dari lalu lintas normal, sedangkan puncak arus balik yang jatuh pada Minggu, 6 April 2025 (H+5 Lebaran) diperkirakan mencapai 264 ribu kendaraan, meningkat 55% dari lalu lintas normal,” ujar Lisye dalam keterangan resminya pada Jumat (20/3).

Kemudian, kata Lisye, Jasa Marga pun memberlakukan potongan tarif tol sebesar 20% selama 8 hari di jalan Tol Trans Jawa, dan jalan Tol Trans Sumatra. Karena itu, pemudik untuk merencanakan perjalanan dengan matang, dan mengunduh aplikasi Troy untuk mendapat informasi seputar lalu lintas, dan pantauan CCTV online.

Dalam hal keselamatan, Direktur Utama PT Jasamarga Tollroad Operator Yoga Tri Anggoro menambahkan, pihaknya telah mengambil langkah khusus seperti penyediaan lampu penerangan tambahan, pengetatan jarak antar-cone, dan penyiagaan safety car selama penerapan rekayasa lalu lintas. “Jasa Marga tetap mengutamakan keselamatan pada pengaturan sistem contra flow dengan penambahan rubber cone yang lebih rapat setiap 5 meter, pemasangan LED clip dan water barrier, serta pelaksanaan safety patrol setiap 30 menit,” kata Yoga.

Dari sisi penggunaan teknologi, kata Yoga, Jasa Marga menerapkan rencana rekayasa lalu lintas dengan mengintegrasikan teknologi lewat aplikasi Jasamarga Integrated Digital Map (JID). Pemberlakukan teknologi itu turut melibatkan peran Kementerian Perhubungan, dan kepolisian daerah.

“Selain itu, pelatihan petugas untuk penyelamatan korban kecelakaan bersama International Road Rescue Association, serta kerja sama dengan Kementerian Perhubungan dan kepolisian, mendukung pengawasan kendaraan dan pengemudi berada dalam kondisi prima. Teknologi pemantauan kecelakaan dengan 36 unit CCTV deteksi insiden juga telah diintegrasikan untuk mempercepat respons terhadap insiden,” ujar Yoga.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics