J&T Imbau Masyarakat Berhati-Hati soal Penipuan Berkedok Kurir
J&T Cargo mengimbau masyarakat untuk berhati-hati terhadap penipuan berkedok jasa pengiriman. Berdasarkan laporan yang diterima perusahaan, J&T menemukan 2 kasus penipuan dengan modus memanfaatkan identitas perusahaan.
Media Relation J&T Cargo Nola mengatakan, para pelaku sengaja memperdaya masyarakat agar mengirimkan sejumlah uang dan informasi data pribadi. Kasus itu melibatkan oknum yang berpura-pura menjadi kurir atau perwakilan dari J&T Cargo.
“Kami sangat menyarankan pelanggan untuk selalu memverifikasi kebenaran informasi dari pihak yang menghubungi mereka, terlebih jika berhubungan dengan transaksi keuangan atau data pribadi,” kata Nola dalam keterangan resminya pada Rabu (30/10).
Dalam kasus pertama, kata Nola, pelanggan menerima telepon dari seseorang yang mengaku sebagai kurir J&T Cargo. Oknum itu mengatakan kepada pelanggan bahwa ada paket yang akan dikirimkan, namun sistem menunjukkan ada biaya pengiriman yang perlu dibayar di muka.
Kemudian, lanjut Nola, pelaku yang mengaku kurir itu memberikan barcode pembayaran. Tanpa verifikasi terlebih dahulu, pelanggan melakukan pembayaran melalui barcode tersebut dan setelahnya paket tidak kunjung datang, dan pelanggan sadar telah menjadi korban penipuan.
Pada kasus kedua, sambung Nola, seorang pelanggan menerima telepon dari oknum yang mengaku sebagai petugas outlet J&T Cargo. Pelaku mengatakan bahwa barang yang dipesan pelanggan rusak dalam proses pengiriman. Dalam menjalankan aksinya, pelaku meminta pelanggan memindai barcode, dan memberikan informasi akun bank untuk proses kompensasi barang yang rusak.
Terpedaya permintaan pelaku, kata Nola, pelanggan memberikan informasi pribadi, yang pada akhirnya dimanfaatkan pelaku untuk mengakses, serta menguras dana yang ada di rekening pelanggan.
“Kasus-kasus seperti ini sangat merugikan dan menimbulkan ketidaknyamanan bagi pelanggan,” tambah Nola.
Berdasarkan itu, kata Nola, perusahaan mengajak seluruh masyarakat untuk berhati-hati terhadap permintaan pembayaran atau informasi pribadi yang mencurigakan. Juga meminta masyarakat untuk selalu menggunakan jalur resmi dalam memverifikasi pengiriman barang.
“Dengan menjaga kewaspadaan, kita semua dapat membantu mencegah kerugian lebih lanjut akibat penipuan ini,” katanya.