Masuki Masa Mudik, Kereta Api Indonesia Luncurkan Film “Pulang”
PT Kereta Api Indonesia (Persero) meluncurkan film pendek berjudul “Pulang” garapan rumah produksi PT Visualkan Kreasi Indonesia. Film pendek tersebut mendeskripsikan keterikatan antara masyarakat terhadap moda transportasi kereta api di Indonesia yang begitu mendalam.
“Film ini kami produksi dalam rangka memasuki momen mudik Lebaran yang mana menceritakan bahwa kereta api tidak hanya sebagai alat transportasi massal berbasis rel saja. Tetapi lebih dari itu, kereta api mempunyai sisi ikatan emosional bagi masyarakat Indonesia,” kata Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo saat acara launching film pendek “Pulang” di Metropole XXI Jakarta pada Jumat (14/04/2023).
Film yang berdurasi 24 menit ini mengkisahkan tentang Bapak (65), bekas narapidana yang kini telah puluhan tahun bekerja di sebuah warung makan sekitaran Stasiun Kereta Api Semarang Tawang.
Bapak tiap tahun sebelum lebaran selalu membeli tiket kereta untuk menemui keluarganya, namun ketakutannya pada masa lalu yang kelam menggugurkan niatnya tersebut. Hingga suatu saat keputusannya berubah karena telah bertemu dengan buah hatinya.
Film pendek berjudul “Pulang” ini sarat akan makna tentang sebuah keluarga, manifestasi dari arti Pulang yang menjadi bagian cerita besar Mudik Lebaran. Dengan latar cerita Ramadan dan Idulfitri, film ini ingin memberi makna luas tentang membuka hati, saling memaafkan, dan saling menerima untuk berbagi kebahagiaan.
Adapun proses produksi film ini dikerjakan dalam waktu 1 bulan dengan latar tempat Stasiun Tawang, interior kereta api, dan Wisma Transit Bandung.
Film ini ditayangkan secara ekslusif pada Youtube @keretaapikita dan layar kereta api mulai 15 April 2023 untuk menemani perjalanan pelanggan pada momen mudik Lebaran 2023. Pelanggan dapat menonton dan mendengarkan TV di kereta api melalui audio jack di masing-masing kursi kereta kelas eksekutif.
“Kolaborasi KAI dan PT Visualkan Kreasi Indonesia dalam memproduksi film pendek ini diharapkan dapat meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap kereta api. Sehingga lebih banyak masyarakat yang menggunakan kereta api sebagai moda transportasi favoritnya,” tutup Didiek.