Mind Id Kebut Proyek Strategis demi Perkuat Program Hilirisasi

0
41
Reporter: Kristian Ginting

BUMN holding Industri Pertambangan Indonesia (Mind Id) terus mempercepat program hilirisasi sebagai amanat dari negara dengan menyelesaikan sejumlah proyek strategis. Program hilirisasi yang dicanangkan pemerintah beberapa tahun terakhir bertujuan memberikan nilai tambah pada komoditas pertambangan yang dikelola di dalam negeri

Corporate Secretary Mind Id Heri Yusuf mengatakan, peningkatan ini secara langsung berdampak pada nilai jual komoditas, memperbesar pendapatan negara hingga menumbuhkan geliat perekonomian nasional. Sebab itu, Grup Mind Id secara konsisten mempercepat penyelesaian proyek hingga commercial operation date (COD) dari setiap proyek strategis.

“Sebagai perusahaan milik negara, Mind Id terus mendukung pemerintah dengan mempercepat proyek strategis, sehingga program hilirisasi Indonesia semakin kuat dan mampu memberikan dampak dan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kemakmuran seluruh rakyat Indonesia,” kata Heri dalam keterangannya di Jakarta beberapa waktu lalu.

Disebutkan Heri, salah satu proyek strategis yang akan memasuki masa commissioning phase ialah pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) pada September 2024 dengan progres penyelesaian sekitar 97%. Smelter milik konsorsium PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) melalui PT Borneo Alumina Indonesia (BAI) di Mempawah, Kalimantan Barat ini diharapkan memasuki tahap COD pada Februari 2025.

Baca Juga :   6 Poin yang Disampaikan Presiden kepada Para Menteri di Sidang Kabinet Paripurna

Selanjutnya, kata Heri, 2 anggota Mind Id itu mengucurkan investasi hingga US$ 830 juta atau setara Rp 13,1 triliun untuk proyek SGAR. Pabrik pemurnian bijih bauksit ini diperkirakan kelak bisa memproduksi 1 juta ton alumina per tahun.

Proyek ini, sambung Heri, diyakini akan memberikan dampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi di daerah sekitar dengan serapan tenaga kerja hingga 1.000 orang. Di samping itu, Grup Mind Id pun memiliki smelter baru dari Freeport Indonesia yang diperkirakan mampu memurnikan konsentrat tembaga dengan kapasitas produksi 1,7 juta ton.

PT FI disebut menggelontorkan modal hingga US$ 3,67 miliar atau sekitar Rp 58 triliun untuk smelter dengan desain single line terbesar di dunia ini. Di luar itu, CATL dan Mind Id juga sudah sepakat menjalin kerja sama joint venture khususnya untuk mulai membangun ekosistem upstream yakni pabrik baterai.

Kemudian, kata Heri, Mind Id juga sedang menjalin kerja sama untuk membangun Industrial Park yang diharapkan dapat menjadi rumah bagi produsen kendaraan listrik di Indonesia.

Baca Juga :   Dari Sisi Investasi dan Produksi, Ekonomi Indonesia Disebut Pulih Cukup Meyakinkan

“Di tahun depan, Grup Mind Id memiliki beberapa program champion yang tentunya dapat membantu kami dalam menjalankan mandat yang diberikan negara. Mulai dari ekspansi smelter aluminium, penambahan conveyor batubara, ekspansi kapasitas tin chemical dan tin soldier, hingga pengembangan timah primer blok 1 dan blok 2,” katanya.

Leave a reply

Iconomics