PLN Dorong Terciptanya Ekosistem Kerakyatan Lewat Program Co-Firing

0
17
Reporter: Rommy Yudhistira

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN mendorong terciptanya ekosistem kerakyatan melalui program co-firing. Program ini mengajak masyarakat untuk terlibat aktif dalam penyediaan bahan baku biomassa untuk co-firing yang merupakan.

Untuk diketahui co-firing adalah proses pembakaran campuran bahan bakar fosil dengan bahan bakar energi baru terbarukan (EBT) seperti biomassa, biogas, dan hidrogen. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN telah mengembangkan biomassa sebagai bahan baku substitusi pengganti batu bara untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).

Ekosistem penyediaan biomassa, kata Darmawan, telah dibangun secara end to end yang berbasis masyarakat. “Program co-firing tidak hanya menjadi program transisi energi, namun juga akan menggerakkan roda perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Darmawan dalam keterangannya pada Senin (12/8).

Sementara itu, Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN Evy Haryadi menambahkan, pihaknya telah menjalankan program co-firing pada 46 PLTU di Indonesia. Secara keseluruhan penggunaan biomassa mencapai 1 juta ton, dan menghasilkan 1,04 terawatt hour (TWh).

“Kami akan terus kembangkan program co-firing ini. Kami ingin membangun kolaborasi dan semakin banyak masyarakat yang terlibat,” ujarn Evy.

Baca Juga :   EBT Disebut Kunci Atasi Efek Karbon Dioksida, PLN Beberkan Cara untuk Mewujudkannya

Untuk PLN, kata Evy, menargetkan program co-firing dapat menjangkau hingga 52 PLTU dengan kebutuhan biomassa mencapai 10 juta hingga 2025. Dengan program co-firing, PLN menargetkan penurunan emisi sebesar 11 juta ton CO2e per tahun.

Evy lebih jauh mengatakan, PLN menilai program co-firing akan melibatkan secara aktif 1,25 juta masyarakat dengan perolehan ekonomi mencapai Rp 9,43 triliun. Adapun jenis biomassa yang telah digunakan PLN yakni limbah replanting, tanaman kaliandra merah, gmelina, gamal, indigofera, sekam padi, tandan kosong, dan limbah agroforestri.

“Untuk itu, kami sangat terbuka dan siap berkolaborasi dengan masyarakat menyiapkan biomassa untuk kebutuhan program co-firing,” kata Evy.

 

Leave a reply

Iconomics