Waskita Karya Dapat 3 Proyek Bendungan dari Kementerian PU, Skemanya KPBU

Bendungan Way Sekampung, Lampung/Dok. Waskita Karya
PT Waskita Karya (Persero) mendapat 3 proyek bendungan dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU), melalui skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU). Pemerintah menawarkan 9 proyek KPBU kepada 3 investor, dengan total nilai Rp 90 triliun.
Corporate Secretary Waskita Karya Ermy Puspa Yunita mengatakan, pihaknya mendapat pengerjaan untuk proyek Bendungan Way Sekampung di Lampung, Tapin di Kalimantan Selatan, dan Leuwikeris di Jawa Barat. Selain mendorong swasembada pangan, 3 bendungan yang digarap Waskita dibangun untuk mendukung ketahanan energi.
Contohnya Bendungan Tapin, kata Ermy, yang diresmikan pada 2021, saat ini berfungsi sebagai pembangkit listrik tenaga air (PLTA). “Sebagai BUMN Konstruksi yang telah berpengalaman lebih dari 64 tahun, kami terus mendukung berbagai program pemerintah melalui pembangunan infrastruktur. Kami bangga proyek yang kami bangun ini dapat membuka investasi masuk,” ujar Ermy dalam keterangan resmi, Selasa (1/7).
Selanjutnya, kata Ermy, Tapin pun dirancang untuk menjadi bendungan multifungsi. Bukan hanya membangkitkan listrik, proyek senilai Rp 985,5 miliar itu berfungsi mengurangi banjir sebesar 107 meter kubik per detik.
Ermy menambahkan, dengan kapasitas tampung hingga 56,7 meter kubik, Tapin berperan penting menjaga ketahanan pangan melalui penyediaan irigasi seluas 5.472 hektare. Manfaat serupa, dimiliki pula oleh Bendungan Way Sekampung. Bendungan yang dibangun mencapai Rp 1,78 triliun itu, mempunyai kapasitas sebanyak 68 juta meter kubik, dan mampu menyediakan air untuk irigasi hingga 55.373 hektare.
“Dengan adanya Way Sekampung, produksi pertanian meningkat karena memungkinkan intensitas tanam sebanyak tiga kali dalam setahun. Bendungan terbesar di Lampung dengan luas 17.334 ha ini merupakan bagian dari pengelolaan sumber daya air dan irigasi yang akan terus dilanjutkan demi mendukung pertanian berkelanjutan,” katanya.
Untuk Bendungan Leuwikeris, kata Ermy, dengan daya tampung 81 juta meter kubik, proyek senilai Rp 3,5 triliun yang diresmikan pada 2024 lalu, mampu memasok air irigasi ke lahan persawahan di Ciamis, dan Cilacap. “Ke depannya, Waskita Karya akan terus mendukung pencapaian target pembangunan infrastruktur nasional. Perseroan meyakini, pemerataan ekonomi dapat terwujud melalui pembangunan infrastruktur yang juga semakin merata,” kata Ermy.
Leave a reply
