Bank Syariah Indonesia Catat Laba Bersih Tumbuh 41,31% Hingga Kuartal II-2022

Tangkapan layar YouTube, Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI) Hery Gunardi/Iconomics
Iconomics - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) membukukan laba bersih mencapai Rp2,13 triliun pada kuartal II tahun 2022. Laba bersih ini tumbuh 41,31% secara year on year (yoy). Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan kinerja BSI yang solid pada pertengahan tahun ini dipengaruhi oleh kemampuan perseroan menjaga keseimbangan seluruh rasio keuangan sehingga bertumbuh sehat dan intermediasi yang terus membaik.
“BSI semakin optimistis bahwa dengan dukungan berbagai pihak kepada BSI akan semakin memperkokoh kinerja perseroan sehingga pada akhir tahun nanti capaian perseroan akan dapat memenuhi target yang diharapkan. Berbagai aksi korporasi yang akan dilakukan perseroan pada tengah tahun ini juga menjadi salah satu strategi untuk menguatkan BSI dari sisi aspek permodalan,” kata Hery dalam keterangan resmi.
BSI menyatakan kinerja positif ini juga didukung oleh kepercayaan masyarakat melalui penempatan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp244,66 triliun, tumbuh 13,07% dengan proporsi DPK didominasi oleh tabungan wadiah, giro dan deposito.
Kinerja positif juga didukung oleh pembiayaan yang tumbuh dan sehat. Pembiayaan BSI secara keseluruhan sebesar Rp191,29 triliun atau tumbuh 18,55%. Segmen pembiayaan terbesar yang menyokong capaian tersebut di antaranya pembiayaan mikro tumbuh 31,13%, pembiayaan konsumer tumbuh 21,66%, pembiayaan wholesale tumbuh 20,34%, pembiayaan kartu tumbuh 22,87% dan gadai emas tumbuh 20,07%. Raihan ini juga didukung NPF Nett sebesar 0,74%.
Kinerja yang solid dan sehat juga ditunjukan dari pertumbuhan aset sebesar 12,46% secara yoy menjadi Rp277,34 triliun. Selain itu, BSI juga terus meningkatkan efektivitas dan efisiensi biaya dengan membaiknya biaya operasional (BOPO) menjadi 74,50%.
“Untuk ke depannya, BSI akan fokus pada investasi berkelanjutan serta pengembangan islamic ecosystem sesuai dengan semangat ekonomi hijau berlandaskan ESG (Environmental, Social, and Governance) yang saat ini sedang diperkuat oleh pemerintah dan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi digital sejalan semangat transformasi di tubuh BSI,” kata Hery.
BSI mencatat pembiayaan terkait ESG terus mengalami peningkatan dan ke depannya akan diakselerasi sehingga perseroan mampu menghadirkan value yang lebih baik kepada para stakeholder-nya. Per Juni 2022, pembiayaan keuangan berkelanjutan BSI mencapai Rp50,05 triliun atau 26% dari total pembiayaan BSI.